Minggu, 09 Oktober 2011

Garuda Muda Kubur Impian Guatemala

 

Indonesia berhasil mengalahkan tim Guatemala melalui adu penalti di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Minggu (9/10/2011) pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 15.00 WIB. Dengan kemenangan itu, Indonesia berada di posisi ke-33 mengubur impian Guatemala yang harus menerima posisi ke-34 dari 40 tim yang bermain dalam World Final Danone Nations Cup 2011.


Indonesia berpeluang besar menang sejak awal pertandingan. Pada menit ke-4, Faturrahman menembak bola ke arah gawang Guatemala. Namun, penjaga gawang Fabricio Roca berhasil menghalaunya. Bola memantul dan disambut penyerang M Daffa Imran hingga mengoyak gawang Guatemala.


Sayangnya, gol tersebut dianulir lantaran Daffa terjebak offside. Hingga peluit panjang berbunyi pada menit ke-15, tak satu pun gol tercipta.


Saat adu penalti, tendangan pemain Guatemala, Geraldo Coroy, yang memperoleh kesempatan pertama, gagal mengoyak gawang Indonesia yang dijaga Kurnaim. Begitu juga dengan tendangan Edwin Botzoc. Hanya tendangan Walter Manaei lla yang melesak ke gawang Indonesia. Sebaliknya, Daffa dan Nur Hidayat mengoyak gawang Fabricio Roca.  


View the original article here

Bepe Masih Pikir-pikir Bela Persija

 

Dualisme yang sedang dihadapi Persija Jakarta membuat banyak pemain "Macan Kemayoran" ketar-ketir. Tak terkecuali Bambang Pamungkas.


Setelah PSSI mengakui Persija di bawah wewenang PT Persija Jakarta milik Hadi Basalamah dan menolak PT Persija Jaya Jakarta yang dipegang Ferry Paulus, maka status Bambang di klub tersebut menjadi kian tak menentu. Sebelum keputusan itu dibuat, pemain yang kerap disapa "Bepe" itu sudah meneken kontrak dengan manajemen Persija versi Ferry Paulus.


Dengan diputuskannya Persija milik Hadi pada musim 2011-12, dengan sendirinya Bepe tak tercatat sebagai pemain "Macan Kemayoran".


"Kini kontrak itu (dengan Persija) sudah tidak berlaku lagi karena klub aku tidak diakui oleh PSSI. Sejauh ini aku belum menentukan klub mana yang akan dibela. Keputusan paling lambat akan keluar dalam dua hingga tiga hari mendatang,” kata Bepe yang ditemui di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Minggu (9/10/2011).


Meski tengah mencari klub anyar, Bepe mengungkapkan masih memiliki hasrat untuk berbaju oranye milik Persija. "Jika Ferry Paulus pada akhirnya memenangi persoalan ini, bisa dipastikan aku akan tetap bersama Persija. Itu sudah tidak diragukan lagi," ujar kapten tim nasional Indonesia itu.


View the original article here

Bomber Asing Berebut Masuk Skuad PSM

Pekan ini merupakan saat-saat yang menentukan bagi para pemain. Khususnya striker asing yang diberikan waktu tiga hari ini untuk menunjukkan kemampuannya.

Ada tiga bomber asing yang saat ini mengadu nasib dan memperebutkan sisa satu kuota legiun asing di PSM. Ketiganya Siankam Ernest (Kamerun), Wallace Rodrigues Da Silva (Brasil), dan Elvis Coric (Bosnia-Herzegovina).


Salah satu dari ketiga pemain tersebut akan dipilih langsung oleh pelatih kepala PSM, Petar Segrt. Namun, bisa jadi tidak ada yang dipilih jika performa ketiganya tidak memuaskan tim pelatih Pasukan Ramang.


Meski begitu, peluang terbesar dimiliki Wallace Rodrigues Da Silva dan Elvis Coric. Dalam latihan Sabtu, 8 Oktober lalu, performa keduanya dianggap lebih bagus dan menarik minat suporter dibanding Siankam Ernest.    


Ini pun diakui pelatih PSM, Petar Segrt. Dia menyatakan bahwa Wallace dan Elvis punya kelebihan. "Kalau Ernest memang lebih tinggi. Namun, sedikit lambat. Sedangkan saya butuh striker yang mobilitas," ujar Petar.


Namun, Petar menyatakan masih butuh waktu tiga hari guna melihat lebih jauh kemampuan tiga striker asing yang menjalani seleksi apakah layak bergabung di PSM atau tidak. "Cuma, saya sudah tahu ada striker yang terbaik di antara mereka," ujarnya.


Petar mengakui butuh striker tipe petarung dan rajin bergerak, guna menunjang skema permainan yang diinginkan. Maklum, Petar menganut pola permainan terbuka dan cepat.


Mantan anak asuhnya di Bali Devata, Ilija Spasojevic juga sempat disebut Petar. Diakuinya, Spaso memang striker yang bagus dan sangat menarik permainannya. Hanya saja, aku Petar, sulit memboyongnya ke PSM lantaran sudah memilih klub lain.


CEO PSM, Rully Habibie mengatakan, pihaknya memberi kesempatan kepada pelatih dengan waktu yang ada untuk memilih sendiri strikernya. Menurut dia, pemilihan pemain sepenuhnya menjadi wewenang pelatih asal Kroasia itu.


"Jadi, dengan butuh waktu sampai tiga hari semuanya sudah jelas. Soal striker lain seperti Emanuel de Porras dan Pablo Frances, bisa saja kalau mau didatangkan. Tetapi, berilah kesempatan kepada pelatih untuk menilai pemainnya," tandasnya. (ram)


View the original article here