Kamis, 17 November 2011

Arema Kontrak 18 Pemain

Persiapan terus diintesifkan Arema Malang menjelang deadline assessment PSSI untuk ikut kompetisi level satu Liga Indonesia. Hingga Kamis (18/8/2011), sudah 18 pemain dikontrak.

"Kami masih butuh sedikitnya tujuh pemain lagi di pelbagai posisi karena target kami minimal memiliki 25 pemain," kata Media Officer Arema Singo Edan Malang, Sudarmaji.


Pemain yang sudah resmi dikontrak adalah Kurnia Mega, Dian Agus, Ajisaka, Purwaka, Waluyo, Zulkifli, Beny, Leonard, Bustomi, Revi, Sunarto, Alfarizi, Hendro, Siswanto, Dendy, Musafri, Saktiawan Sinaga, dan Arif Suyono.


Sudarmaji tidak bersedia membeberkan nilai kontrak dan masa kontrak para pemain itu dengan alasan untuk menjaga komitmen bersama. Hanya untuk Saktiawan Sinaga, mantan striker timnas dan Semen Padang, dikontrak untuk tiga  tahun.


Adapun untuk pemain asing, klub kebanggaan genaro Ngalam (orang Malang) ini masih menunggu regulasi dari PSSI. Arema kini sudah berbicara dengan dua pemain Singapura. "Pemain asing yang sangat kami butuhkan itu adalah untuk posisi striker dan stopper," katanya.


Jika PSSI membatasi setiap klub hanya boleh memiliki tiga pemain asing, berarti Arema masih membutuhkan empat pemain lokal. Menurut Sudarmaji, Arema terus memburu pemain tim nasional.


Beberapa pemain tim nasional yang sudah didekati Arema adalah striker Christian Gonzales, gelandang M Ridwan, dan striker Boas Salossa.


View the original article here

Arema Incar Robert Rene Albert

Tak peduli dengan manuver lawan di tubuh yayasan, kubu Rendra Kresna terus gencar mempersiapkan Arema Malang untuk ikut mendaftarkan diri sebagai klub yang akan ikut kompetisi level satu Liga Indonesia. Termasuk mengincar pelatih asal Belanda Robert Rene Albert.

"Proposal Arema untuk merekrut Robert sudah disampaikan. Kini Robert masih menyelesaikan Copa Malaysia," ujar Media Officer Arema Sudarmaji, Rabu (17/8/2011).


Robert bukan orang baru bagi Arema karena pernah membawa klub berjuluk Singo Edan ini menjadi juara Indonesia Super Liga (ISL) tahun 2009-2010.


Kabarnya untuk mendapatkan Robert, Arema harus bersaing dengan Persija Jakarta. Persija memberikan tawaran yang lebih menggiurkan. Apalagi Robert pernah kesal sama Arema karena gajinya pernah menunggak Rp 100 juta. Tapi Robert secara psikologis sudah sangat dekat dengan Aremania, suporter Arema.


Sudarmaji belum menyebutkan siapa figur alternatif jika sampai gagal merekrut Robert. Namun seorang ofi sial menyebutkan nama Riedl, mantan pelatih Tim Nasional di Piala ASEAN. Juga sempat disebut pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago.


"Pokoknya Arema tidak mau setengah-setengah mempersiapkan tim ini. Kami akan ambil pelatih yang berkualitas dan sudah jelas reputasinya," katanya.


View the original article here

Arema Lunasi Utang, Robert Siap Jadi Pelatih

Arema Indonesia akan kembali dilatih sosok yang pernah membawa mereka menjadi juara Indonesia Super League (ISL) pada musim 2009-2010. Pelatih asal Belanda, Robert Rene Albert, siap menjadi arsitek "Singo Edan" setelah klub tersebut melunasi utang kepadanya sebesar Rp 100 juta.


"Awalnya, Robert tak mau kembali melatih karena utang (Arema) belum dibayar. Namun jika utang dibayar oleh Arema, dia siap melatih Arema," kata investor baru Arema, Iwan Budianto, dalam jumpa pers di kantor Arema, Jalan Sultan Agung, Kota Malang, Rabu (17/8/2011) malam.


Arema melunasi utang kepada Robert yang sudah lewat satu tahun itu pada Senin (15/8/2011) lalu. Begitu menerima pembayaran, Robert langsung menyatakan bersedia melatih Arema. "Setelah dibayar, Robert langsung berkenan. Jadi, dia sudah siap dikontrak Arema," ucap Iwan.


Dalam waktu dekat ini, manajemen Arema akan membicarakan kontrak dengan Robert melalui agennya, Onana Jules Denies. Iwan mengatakan, Arema sudah mengirimkan proposal tawaran kepada Robert melalui Denies. "Hanya, agen mengaku Robert masih akan menyelesaikan Copa Malaysia terlebih dahulu," kata Iwan.


Semula ada dua nama yang sempat menjadi kandidat kuat sebagai pelatih Arema, yakni Miroslav Janu dan Robert Rene Albert. Manajemen, pemain, dan Aremania lebih cocok jika Robert kembali menukangi klub berlogo singa tersebut.


"Mayoritas pemain lebih suka pada Robert, makanya pemain bersyukur kalau coach Robert bersedia kembali latih kami," kata seorang pemain Arema yang tak mau disebutkan namanya kepada Kompas.com.


Sosok Robert juga begitu disegani para pendukung Arema. Aremania memandang Robert sebagai orang yang cocok melatih klub tersebut, apalagi ia pernah membawa tim itu menjadi juara ISL. "Wah, mantap kalau kembali dilatih Robert. Semoga bisa juara lagi. Aremania memang lebih suka dilatih Robert," kata Fathur, Aremania Malang Selatan.


View the original article here

Persebaya Versi Wishnu Juga Daftarkan ke PSSI

Persebaya Surabaya versi Wishnu Wardhana juga mendaftarkan diri ke PSSI untuk ikut kompetisi level satu Liga Indonesia. Dengan demikian sudah ada dua Persebaya yang daftar. Sebelumnya Persebaya versi Cholid Goromah.

Sekretaris Persebaya versi Wishnu, Wastomi Suheri, Rabu (17/8/2011) optimistis Persebaya Wishnu akan diterima karena hampir memenuhi segala persyaratan yang ditetap Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).


"Kami sudah tidak punya tanggung keuangan karena gaji pemain dan pelatih pada kompetisi 2010-2011 sudah dilunasi. Kami juga punya supporting yaitu adanya tim usia 18 tahun dan 21 tahun," katanya.


Aspek instrastruktur tidak masalah karena stadion Gelora 10 Nopember , Tambaksari, Surabaya sudah dinyatakan layak oleh Badan Liga Indonesia (BLI). Kalau ada kekurangan akan dibicarakan dengan Pemerintah Kota Surabaya sebagai pemiliknya.


Yang belum tinggal perusahaan yang mengelolanya. Kini masih dalam proses. Kami optimistis sebelum masa pendaftaran ditutup tanggal 22 Agustus 2011, PT sudah jadi, kata embahnya Bonek , nama suporter fanatik Persebaya ini.


Ditanya tentang kubu Cholid yang juga sudah mendaftar, Wastomi menyerahkan kepada PSSI. Biar PSSI yang memberikan assesment. Kami optimistis Persebaya Wishnu yang sah. Persebaya Cholid hasil Musanglub yang cacat hukum, tegasnya.


Sebagaimana diberitakan, Persebaya Divisi Utama terbelah menjadi dua. Yaitu Persebaya yang dipimpin Wishnu Wardhana, dan Persebaya yang dipimpin Cholid Goromah atau hasil Musyawarah Anggota Luar Biasa (Musanglub), pekan lalu yang melengserkan Wishnu.


View the original article here

Persik Terancam Tak Ikut

Persik Kediri terancam tidak ikut seleksi level satu Liga Indonesia karena hingga sekarang masih terkendala salah satu persyaratan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yaitu dana. PSSI menetapkan dana awal setiap klub Rp 5 miliar.      


Ketua Umum Persik Kediri Samsul Ashar di Kediri, Selasa (16/8) mengatakan , dana Rp 5 miliar sangat berat bagi Persik. Apalagi sekarang pun Persik sedang dililit masalah dana.


Selama ini Persik ditopang oleh dana dari Anggarapan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Kediri. Tapi PSSI menetapkan persyaratan klub profesional tidak boleh menggunakan dana APBD. P emerintah juga melarang dana APBD untuk membiayai klub sepak bola profesional mulai tahun 2012.


Dikatakan, selain APBD, sumber dana Persik selama ini adalah penjualan tiket. Tetapi ternyata hasil penjualan tiket hingga kini tidak maksimal. Tidak cukup untuk menutup biaya operasional klub berjuluk Macan Putih ini.


Adapun beberapa sponsor yang diharapkan mau membantu pembiayaan, hingga sekarang belum memberikan jawaban.      


Syamsul juga menge luhkan waktu yang terlalu dekat dengan jadwal yang ditetapkan PSSI. Segala ketentuan untuk verifikasi harus selesai dan terkumpul pada Senin (22/8/2011). PSSI akan menentukan klub yang lolos pada Kamis (25 /8/2011).      


Untuk masalah infrastruktur di lapangan, Samsul mengatakan, sudah tidak ada masalah, dan sesuai dengan persyaratan. Selain itu, masalah supporting yaitu pembinaan yang juga salah satu yang dipersyaratkan untuk ikut k ompetisi level satu juga tidak masalah.  


View the original article here

PSSI Akan Pertahankan Joko Driyono

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana mempertahankan beberapa pengurus lama. Salah satunya adalah Joko Driyono yang menjabat CEO PT Liga Indonesia di masa kepemimpinan Nurdin Halid.


"Joko Driyono mau ditarik jadi direktur kompetisi. Dia nantinya akan mengatur semua kompetisi secara global, profesional, maupun amatir," jelas salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI, Toni Apriliani, Selasa (16/8/2011).


Toni berpendapat Joko memiliki pengalaman yang cukup baik dalam mengurus kompetisi saat bertugas di bawah kepempinan Nurdin Halid. "Orang-orang lama dipakai kembali kenapa tidak? Menurut saya, siapa pun yang berkompeten dan profesional dalam menjalankan tugas-tugasnya kenapa tidak dimaksimalkan," jelas Toni.


"Saya rasa dipakainya orang-orang lama meminimalisir kesalahan-kesalahan yang akan terjadi. Malah ada pendapat, jika orang-orang baru bisa membuat kesalahan," tambahnya.


Ketika dikonfirmasi mengenai wacana tersebut, Joko enggan berkomentar terlalu banyak. "Saya no comment dulu soal penunjukan tersebut. Saya hanya bisa bilang terima kasih, soal informasi ini," kata Joko singkat.


View the original article here

Bulan Depan, Verheijen Kembali ke Indonesia

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, mengungkapkan, Raymond Verheijen akan bertugas sebagai konsultan fisik paruh waktu bagi timnas senior. Verheijen memang diberi tugas untuk meningkatkan kebugaran fisik para pemain tim nasional senior yang menggelar pelatnas di Solo. Akan tetapi, PSSI tidak bisa sepenuhnya menggunakan jasa Verheijen mengingat konsultan fisik pribadi Craig Bellamy itu sudah terikat kontrak dengan timnas Wales.


Verheijen sendiri sudah menangani Boaz Solossa dan kawan-kawan dalam sesi latihan yang digelar pada akhir pekan lalu. Meskipun demikian, PSSI tetap menggunakan jasa Verheijen sebagai konsultan paruh waktu.


"Tim yang ditangani dia hasilnya bagus. Karena itu, kami memang mengharapkan programnya. Namun, dia sudah terikat kontrak dengan tim lain. Oleh karena itu, kami mengontraknya secara freelance atau part time," beber Djohar, Selasa (16/8/2011).


Djohar juga mengungkapkan bahwa Verheijen akan kembali menangani timnas senior pada bulan September. Saat ini timnas senior masih mengikuti pelatnas yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.


Firman Utina dan kawan-kawan dijadwalkan akan menggelar uji coba melawan timnas U-23 pada 18 Agustus dan berselang empat hari kemudian tim besutan Wim Rijsbergen tersebut akan menjajal kekuatan Palestina. Serangkaian uji coba tersebut merupakan bagian dari persiapan Indonesia sebelum tampil di putaran ketiga Pra-Piala Dunia 2014 zona Asia. Indonesia bersaing dengan Iran, Qatar, dan Bahrain di Grup E.


View the original article here

Konflik Arema Tambah Ruwet

Konflik yang melanda Arema tambah ruwet. Belum lagi perseteruan kubu Presiden Klub Rendra Kresna dengan Ketua Yayasan Arema M Nur ada titik terang, kini muncul Lucky Acub Zainal, pendiri Arema.


"Kami tidak mau energi kami habis mengurusi konflik di tubuh yayasan, termasuk munculnya Sam Ikul (panggilan Lucy). Bagi manajemen yang penting sekarang ini bagaimana Arema bisa lolos penilaian PSSI untuk bisa lolos ke level satu Liga Indonesia mendatang. Kami harus berpacu dengan waktu,: kata Media Officer Arema, Sudarmaji, Selasa (16/8/2011) malam.


Arema memang harus berpacu dengan waktu. Batas pendaftaran ikut kompetisi Liga Indonesia di-dead line oleh PSSI tanggal 22 Agustus 2011. Hasilnya assesment PSSI terhadap klub yang mendaftar akan diumumkan tiga hari kemudian.


Lucky muncul pada saat asistensi dengan PSSI, Senin (15/8/2011). Dengan tegas Lucky mengatakan bahwa dia adalah pimilik sah klub Arema. Arema ya hanya satu, kami ini pemiliknya, kata Ikul.


Ikul memang salah satu pendiri Arema bersama ayahnya, Acub Zainal, sejumlah wartawan seperti Heroeyogi Santoso, Agus Purbianto , Wiharjono, Bambang Edy Santoso, juga tokoh bola seperti Ovan Tobing, Uleke. Namun Lucky sudah pernah menjual Arema ke PT Bentoel beberapa tahun lalu.


Oleh karena itu, kemunculan Ikul ini mengangetkan banyak pihak, termasuk Aremania. Menimbulkan spekulasi bahwa ada orang di belakangnya. Spekulasi itu ditujukan kepada Andi Darussalam Tabussala yang akrab dipanggil ADT. Hal itu dilihat dari adanya orang PT Lapindo Brantas di samping Ikul.


ADT mempunyai hubungan historis dengan Ikul. Saat Acub Zainal menjadi Administratur Galatama, ADT menjadi sekretaris jenderalnya. Selain itu, ADT tidak legawa posisinya direbut Iwan Budianto yang dipilih menjadi representasi Grup Bakrie sebagai investor Arema. 


View the original article here

Rabu, 16 November 2011

Butuh Rp 20 Miliar, Arema "Pusing"

PSSI memberi tenggat waktu bagi masing masing klub yang akan mengikuti kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air hingga 22 Agustus 2011 mandatang. Tenggat waktu itu menyebabkan manajemen Arema harus terus memburu dana, baik melalui sponsor maupun investor.


Untuk mengarungi kompetisi selama satu musim, dibutuhkan dana hingga Rp 20 miliar. "Itu dana yang dibutuhkan Arema untuk satu musim kompetisi mendatang ini," aku Pembina Yayasan Arema, Rendra Krisna, Rabu (17/8/2011).


Dana tersebut, jelas Bupati Malang itu, salah satunya adalah untuk pembayaran deposito sebagai persyaratan ikut kompetisi, yang mencapai Rp 5 miliar. "Untuk jumlah itu saja, sudah jelas dan tidak mungkin untuk diutak-atik lagi. Karena uang tersebut tidak bisa diambil lagi," katanya.


Biaya yang akan lebih besar lagi adalah untuk kontrak tim pelatih dan sekitar 24 pemain. "Itu membutuhkan dana senilai Rp 10 miliar. "Paling tinggi kebutuhan kita adalah untuk kontrak pemain dan juga pelatih itu," katanya.


Selain itu, aku Rendra, laga tandang pun memerlukan dana besar. "Kita manajemen Arema harus kerja keras agar bisa mendapatkan dana sebesar itu. Harapan saya kepada investor yang tertarik ke Arema, harus menyiapkan dana sebesar itu," katanya.


"Manajemen akan mengoptimalkan pemasukan dari sektor tiket untuk menutupi besarnya dana tersebut. Salah satunya mislanya, bisa meminimalisir tiket palsu ataupun penjaga pintu stadion yang memasukkan penonton meski tidak punya tiket. Itu harus diperketat," katanya.


Hingga kini, Arema masih terus melakukan terobosan agar memiliki dana senilai tersebut. "Semoga saja, dalam waktu dekat ini, dana yang kita butuhkan akan segera ada. Saya tak khawatir, pasti akan ada nanti. Ya pusing dikit biasa," katanya santai.


View the original article here

Saktiawan Sinaga Bergabung ke Arema

Arema Malang mengontrak mantan striker tim nasional dan Semen Padang, Saktiawan Sinaga selama tiga tahun. Dengan bergabungnya Saktiawan, jumlah pemain yang sudah resmi bergabung dengan klub kebanggaan genaro Ngalam (orang Malang) ini menjadi 16 orang.  


"Kami tidak bisa menyampaikan nilai kontrak Saktiawan untuk menjaga komitmen bersama, kata Media Officer Arema Sudarmaji, Selasa (16/8/2011).


Seorang ofisial Arema mengatakan, kontrak pemain sengaja dirahasiakan untuk menghindari kecemburuan sesama pemain. Berdasar pengalaman yang lalu, kecemburuan itu membuat tim kurang solid.


Hadirnya Saktiawan diharapkan membuat lini depan Arema akan lebih tajam pada musim kompetisi Liga Indonesia mendatang. Pada musim kompetisi yang lalu, produktivitas golnya dinilai kurang.


Menurut Sudarmaji, Arema akan terus memburu pemain-pemain berkelas untuk bergabung. Mengingat tantangan pada kompetisi mendatang akan jauh lebih betat dan berat sejalan dengan berkembangannya sepak bola menjadi industri.


"Kami akan mencari pemain tim nasional, di samping mempertahankan pemain Arema yang kini masuk tim nasional," katanya.


Sudarmaji belum mau menyebutkan siapa saja pemain tim nasional yang diincar. Namun, seorang ofisial Arema menyebutkan nama striker Persib Bandung Christian Gonzales, dan pemain Sriwijaya FC, Boas Salossa.   


View the original article here

Inilah Nama-nama Pemain Arema

 PT Arema Indonesia di bawah kendali investor baru Iwan Budianto akhirnya mengumumkan nama-nama pemain yang akan memperkuat skuad Arema pada musim kompetisi 2011/2012. Dari 18 pemain yang diumumkan, 14 orang di antaranya merupakan pemain wajah lama.

Nama pemain yang resmi akan memperkuat Arema itu di antaranya adalah kiper Kurnia Meiga, Dian Agus Prasetyo, dan Aji Saka. Lini belakang diisi oleh Purwaka Yudhi, Waluyo, Benny Wahyudi, Zulkifli Syukur, Leonard Tupamahu, dan Farizi.


"Tiga pemain (belakang) masih dirahasiakan. (Mereka) masih terikat kontrak dengan klub sebelumnya sampai akhir bulan ini, makanya kami tak berani sebutkan. Tunggu waktunya saja untuk diumumkan," kata Iwan Budianto dalam umpa pers di Kantor Arema, Jalan Sultan Agung, Kota Malang, Rabu (17/8/2011) petang.


Untuk gelandang posisi, ada nama Ahmad Bustomi, Juan Revi, Dendi Santoso, Arif Suyono, mantan pemain Sriwijaya FC, Sunarto, dan Hendro Siswanto yang pernah membela Persela Lamongan. Tiga pemain lain masih dirahasiakan karena belum putus kontrak dengan klub lama.


Adapun untuk posisi striker, ada Yongki Aribowo, Saktiawan Sinaga, mantan pemain Semen Padang, dan Musyafri. Satu lagi pemain juga dirahasiakan dengan alasan sama.


"Jadi untuk kiper hanya ditambah Dian Agus Prasetyo, mantan kiper Pelita Jaya. Ahmad Kurniawan dan Syaifudin yang ikut memperkuat musim lalu terpaksa tidak kami kontrak," jelas Iwan.


"Untuk posisi Yongki Aribowo dan Musyafri adalah dua striker Arema yang kami pertahankan. Selain itu, manajemen juga memasukkan mantan striker Semen Padang, Saktiawan Sinaga yang sudah bergabung dengan Arema," katanya.


Iwan menambahkan, manajemen Arema akan mengoleksi 25 hingga 26 pemain untuk memperkuat tim berlogo Kepala Singa itu. Iwan juga belum mengumumkan keberadaan pemain asing dalam skuad "Singo Edan" karean manajemen masih menunggu keputusan resmi dari PSSI terkait penggunaan pemain asing.


"Saya sudah berkomunikasi dengan duo Singapura. Katanya mereka siap bergabung lagi dengan Arema. Tapi kami masih menunggu regulasi dulu dari PSSI," ujarnya.


Iwan menambahkan, memburu pemain asing yang berkualitas lebih mudah dibanding mencari pemain lokal berkualitas tinggi. Dengan alasan ini pula manajemen memprioritaskan memburu pemain lokal terlebih dahulu. "Biasanya, bergabungnya pemain asing itu ditentukan oleh pelatih kepala dan, kemungkinan besar, pelatih yang akan kami ambil adalah Robert Alberts," katanya.


Robert semula menolak tawaran tersebut sebelum tanggungan utang Arema sebesar Rp 100 juta dilunasi. Setelah Arema menyelesaikan tunggakan utang kepada Robert itu pada Senin (15/8/2011) lalu, Robert sudah siap melatih Arema.


View the original article here

Persebaya Cholid dan Persebaya 1927 Dilebur

Persebaya Divisi Utama versi Cholid Goromah akhirnya dilebur dengan anggota Liga Primer Indonesia, Persebaya 1927 untuk ikut mendaftar kompetisi level satu Liga Indonesia mendatang.

"Pak Cholid mendapat amanat dari Musyawarah Anggota Luar Biasa (Musanglub) untuk melebur Persebaya Divisi Utama dengan Persebaya 1927," kata Koordinator Humas Persebaya, Ram Surahman, Rabu (17/8) malam.


Peleburan itu bertujuan agar Persebaya kembali utuh dan solid menghadapi kompetisi mend atang yang tentunya lebih berat. Tidak lagi ada Persebaya Divisi Utama dan Persebaya 1927. Sasaran peleburan itu adalah masuk level satu.


Cholid Goromah yang juga Ketua Pengurus Cabang PSSI Surabaya terpilih menjadi Ketua Umum Persebaya Divisi Utama dalam Musanglub, pekan lalu, menggantikan Wishnu Wardhana yang dilengserkan. Namun Wishnu menolak dilengserkan karena Musa nglub dia nilai cacat hukum.


Menurut R am Surahman, peleburan nanti di bawah bendera PT Persebaya Indonesia yang selama ini mengelola Persebaya 1927. Saham 30 klub anggota Persebaya di PT Persebaya Indonesia diwadahi dalam koperasi.


Selanjutnya PT Persebaya ini yang memiliki hak komersial Persebaya untuk ikut kompetisi, tegasnya.


Dikatakan, PT Persebaya Indonesia ini merupakan bentuk legal dari Persebaya saat ikut Indonesia Super Liga (ISL) pada tahun 2009 lalu. Hanya saja dipaksa bercerai oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid pada saat ISL 2010. "Nurdin tanpa prosedur mengangkat Wishnu Wardhana dengan selembar surat. Sedang PT Persebaya Indonesia tetap eksis melalui LPI," kata Ram.


View the original article here

Selasa, 15 November 2011

Persija Incar Robert Albert

Persija Jakarta bergerak cepat mencari pengganti pelatih Rahmad Darmawan. Tim berjuluk "Macan Kemayoran" itu tertarik merekrut mantan pelatih Arema Indonesia Robert "Rene" Albert untuk membesut Bambang Pamungkas dan kawan-kawan pada musim depan.


"Ada empat calon yang kami pertimbangkan. Salah satunya, Albert. Namun, untuk siapa-siapanya, saya masih belum bisa berkomentar," ujar Ketua Umum (Ketum) Persija, Ferry Paulus.


Menurut Ferry, selain Rene yang membawa Arema meraih gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) pada musim 2009-2010, Persija mengincar bebera pelatih dari Eropa Timur dan Asia. "Kami memang sudah hubungi beberapa pelatih," ujar Ferry.


Persija memang harus mencari pelatih setelah Rahmad memutuskan untuk fokus menangani timnas U-23. Rencananya, pelatih yang pernah membesut Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC itu akan dikontrak oleh PSSI selama dua tahun.


Namun, Rahmad belum dikontrak secara resmi hingga saat ini. Terkait hal itu, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, berjanji akan menuntaskan kontrak Rahmad.


"Kami akan segera memfinalisasi kontrak Rahmad saat timnas senior melawan Palestina di Solo nanti. Dia dikontrak menangani timnas. Jadi bukan hanya timnas U-23 saja," jelas Djohar.


View the original article here

Persebaya Langsung Mendaftar

"Kami sudah mendaftarkan Persebaya ke PSSI. Kami optimistis bisa memenuhi syarat yang ditetapkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC)," ujar Koordinator Humas Persebaya, Ram Surahman, Selasa (16/8/2011).


Cholid Goromah yang juga Ketua Umum Pengurus Cabang PSSI Surabaya, terpilih menjadi Ketua Umum Persebaya Divisi Utama pada Musyawarah Anggota Luar Biasa (Musanglub) menggantikan Wishnu Wardhana. Kubu Wishnu menganggap Musanglub itu cacat hukum dan tidak sah .


Ram mengatakan, lima persyaratan yang ditetapkan tidak memberatkan. Untuk personel tidak ada masalah. Pada aspek supporting, Persebaya memiliki 30 klub. Memiliki basis pe mbinaan mulai umur 12 tahun sampai 21 tahun.


"Untuk aspek infrasruktur kami akan membicarakan dengan pemiliki Stadion Gelora 10 Nopember yaitu Pemerintah Kota Surabaya untuk disempurnakan. Saya kira itu tidak sulit," katanya.


Mengenai persyaratan down payment yang harus disediakan Persebaya sebesar Rp 5 miliar, menurut Ram, kini sedang dibicarakan Cholid dengan kalangan calon sponsor. Namun Ram belum bersedia menyebutkan siapa calon sponsor klub kebanggan arek-arek Suroboyo ini.


Kabar santer menyebutkan bahwa salah satu calon sponsor utama adalah Grup Medco, sebuah perusahaan pertambangan milik tokoh LPI, Arifin Panigoro. 


View the original article here

Senin, 07 November 2011

Timnas Tinggalkan Solo

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOPemain Bahrain, Mohamed Ali (kanan) berebut bola dengan pemain Indonesia, Muhammad Roby pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (6/9/2011). Bahrain unggul dengan skor 2-0.

SOLO, KOMPAS.com - Tim nasional (timnas) senior meninggalkan Kota Solo setelah menggelar latihan 1-6 November lalu. Usai sarapan di Hotel Solo Paragon yang menjadi tempat mereka menginap selama di Kota Solo, rombongan bertolak ke bandara untuk menumpang pesawat ke Jakarta pukul 11.00, Senin (7/11).

Asisten pelatih timnas, Liestiadi, usai sesi latihan terakhir di Stadion Manahan hari Minggu lalu, mengatakan, tim rencananya akan bertolak ke Qatar Selasa dinihari. Latihan rencananya akan langsung digelar sore atau malam setibanya di Qatar sebagai persiapan menghadapi Qatar dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014.

Sore nanti di Jakarta, rencananya akan diumumkan susunan pemain yang akan diberangkatkan ke Qatar. Indonesia harus menang jika ingin maju pada babak selanjutnya, 10 besar Asia. (eki)


View the original article here

Minggu, 06 November 2011

Arema Rendra Bergabung ke PT LI

Setelah gagal diakomodasi oleh PSSI, Arema versi Rendra Kresna akhirnya memutuskan bergabung dalam kompetisi di bawah bendera PT Liga Indonesia. Langkah itu sesuai amanat Aremania.

"Kami sudah menyerahkan dokumen seluruh persyaratan ke PT LI. Kami juga siap diverifikasi faktual. Soal apakah kami diterima atau tidak, itu wewenang PT LI," kata Media Officer Arema versi Rendra, Sudarmaji, Sabtu (5/11/2011).


Menurut dia, walau belum memperoleh lampu hijau dari PT LI, kini pihaknya terus mempersiapkan diri. Di antaranya skuad Arema terus berlatih di bawah bimbingan Joko Getuk Sosilo.


"Sebagian pemain lama masih dipertahan kan termasuk sejumlah pemain yang memperkuat timnas Pra Piala Dunia maupun Timnas U-23 yang diterjunkan ke SEA Games 2011 Palembang. Kami juga mempromosikan beberapa pemain muda dari Akademi Arema," tambah Sudarmaji.


Skuad Arema juga sudah melakukan beberapa kali uji coba, termasuk dengan Persija Jakarta, dua hari lalu yang berkesudahan 2-2. Menurut Sudarmaji, sampai kompetisi di bawah bendera PT Liga Indonesia diputar 1 Desember, akan melakukan uji coba beberapa kali lagi.


Terjunnya Arema Rendra ke kompetisi di bawah bendera PT LI ini sebagai amanat Aremania, suporter Arema. Karena, PSSI telah mendzalimi Arema Rendra.


Arema Rendra semula mendaftar ikut kompetisi level satu Liga Indonesia. Berdasarkan verfikasi dokumenter, memperoleh nilai 77. Tetapi PSSI memil ih mengakomodasi Arema versi M Nur yang memperoleh nilai 71. Yang jelas Arema Rendra berkiblat ke Bakrie, sedang Arema M Nur ke konsorsium LPI Arifin Panigoro.


View the original article here

Jumat, 04 November 2011

Vietnam Telah Memulai dengan Baik

Tim Nasional Vietnam membungkam tim Filipina dengan skor 3-1 dalam laga perdana SEA Games XXVI cabang sepak bola di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (3/11/2011). Kemenangan diraih setelah mereka sempat tertinggal sampai akhir babak pertama.

"Kami gembira karena kami dapat berbalik unggul dan menang dengan skor yang cukup jauh, 3-1. Tak dapat dipercaya. Kami bahagia mendapat tiga poin. Ini permulaan yang baik untuk menjalani laga di SEA Games ke depannya," katanya usai pertandingan.


Namun demikian, Gotz mengaku menyadari bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dibenahi olehnya, seperti penyelesaian akhir dari sejumlah umpan dan peluang yang muncul. Gotz juga membantah bahwa terbuang percumanya sejumlah peluang terjadi karena Vietnam kurang menyiapkan diri.


"Tidak. Pertandingan pertama adalah pertandingan yang berat bagi semua tim. Pelatih memakluminya, tapi pelatih akan memperbaikinya di pertandingan selanjutnya," tambahnya.


Kapten Vietnam Pham Than Luong juga mengakui bahwa timnya menciptakan peluang yang memungkinkan timnya menang dengan skor lebih besar. Meski begitu, dirinya mengaku gembira dengan permainan tim Vietnam yang bermain dengan mental yang baik hari ini.


"Pada pertandingan ini, kami telah bermain dengan sebaik mungkin dengan mentalitas yang bagus," ungkapnya.


View the original article here

Rijsbergen Panggil Igbonefo dan Nwokolo

Pelatih Timnas senior Wim Rijsbergen membuat kejutan dengan memanggil sejumlah pemain tambahan untuk mengikuti pemusatan latihan di Solo menjelang laga melawan Qatar dan Iran pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014.

Setidaknya ada enam pemain tambahan yang dipanggil Rijsbergen, termasuk dua pemain hasil naturalisasi dari Nigeria, Victor Igbonefo dan Greg Nwokolo.


Dalam daftar 26 pemain yang dirilis ofisial timnas senior, Senin (31/10/2011), empat pemain tembahan yang akan menjalani pemusatan latihan itu adalah kiper veteran Hendro Kartiko, Samsidar, bek Fandy Muhtar, dan Mahyadi Panggabean.


Rijsbergen juga memanggil kembali striker Boaz Solossa dan bek Richardo Salampessy, dua pemain yang tidak bersedia memperkuat Timnas menjelang laga melawan Qatar, 11 Oktober lalu, karena alasan pribadi dan keluarga.


Kiper Hendro Kartiko dan Samsidar masuk tim, bersaing dengan Feri Rotinsulu dan I Made Wirawan, setelah Markus Horison dicoret dari skuad.


Di lini depan, selain menggantikan posisi Irfan Bachdim yang diskors tiga bulan tidak boleh aktif dalam persepakbolaan nasional, Boaz dan Nwokolo mengisi posisi beberapa pemain yang tidak bisa dipanggil karena berkonsentrasi memperkuat Timnas SEA Games.


Indonesia, yang saat ini terpuruk sebagai juru kunci klasemen Grup E setelah kalah tiga kali beruntun, akan bertandang ke Qatar, 11 November mendatang, dan menjamu Iran di Jakarta, empat hari kemudian.


Pada pertemuan pertama, Indonesia kalah 2-3 saat menjamu Qatar dan kalah 0-3 saat bertandang ke Iran.


Daftar Pemain yang Dipanggil untuk Pelatnas di Solo


Kiper: Feri Rotinsulu, I Made Wirawan, Hendro Kartiko, Samsidar


Belakang: Zulkifli Syukur, Muhamad Roby, Hamka Hamsah, Beny Wahyudi, Purwoko Yudi, Richardo Salampessy, Supardi, Wahyu Wijiastanto, Fandy Muhtar, Mahyadi Panggabean, Victor Igbonefo


Tengah: Tony Sucipto, Hariono, Firman Utina, Ahmad Bustomi, Muhammad Ridwan, Muhammad Ilham


Depan: Samsul Arif Munip, Cristian Gonzales, Bambang Pamungkas, Boas Solossa, Greg Nwokolo       


View the original article here

Kamis, 03 November 2011

Inilah Jadwal Pasti Laga Sepak Bola SEA Games

Dalam jadwal yang dirilis oleh Indonesia SEA Games Organizing Committee (Inasoc) setelah pengambilan undian, pertandingan cabang sepak bola Grup A SEA Games XXVI dimulai pada 9 November 2011. Laga pembuka antara Singapura dan Malaysia pada pukul 16.00 dan dilanjutkan laga antara tuan rumah Indonesia dan Kamboja pada pukul 19.00. Namun, jadwal ini direvisi pekan lalu.


Jadwal delapan laga awal pertama di Grup A dimajukan. Laga pembuka yang dijadwalkan pada tanggal 9 November dimajukan ke awal pekan depan, Senin (7/11/2011). Menurut informasi yang diterima, jadwal Grup A disesuaikan agar tidak tabrakan dengan jadwal laga babak kualifikasi Pra-Piala Dunia 2014 Grup E Zona Asia antara timnas senior Indonesia dan Iran pada 15 November yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno.


Penyesuaian dilakukan karena semua laga di Grup A digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sementara itu, laga Grup B yang digelar antara 13 dan 15 November tidak berubah karena akan dilakukan di Stadion Lebak Bulus.


Sementara itu, kepastian informasi penjualan tiket masih belum diperoleh dari Inasocsebagai panitia penyelenggara SEA Games XXVI.


Jadwal sepak bola SEA Games XXVI: Babak Penyisihan Grup A digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno


Senin, 7 November 2011, Singapura vs Malaysia (16.00), Indonesia vs Kamboja (19.00)


Rabu, 9 November 2011, Malaysia vs Thailand (16.00), Kamboja vs Singapura (19.00)


Jumat, 11 November 2011, Thailand vs Kamboja (16.00), Singapura vs Indonesia (19.00)


Minggu, 13 November 2011, Malaysia vs Kamboja (16.00), Indonesia vs Thailand (19.00)


Kamis, 17 November 2011, Thailand vs Singapura (16.00), Indonesia vs Malaysia (19.00)


Babak penyisihan Grup B bertempat di Stadion Lebak Bulus dan Stadion Utama Gelora Bung Karno.


Kamis, 3 November 2011, Vietnam vs Filipina (16.00), Laos vs Myanmar (19.00) di Gelora Bung Karno.


Sabtu, 5 November 2011, Brunei vs Timor Leste (16.00), Myanmar vs Vietnam (19.00) di Gelora Bung Karno.


Senin, 7 November 2011, Timor Leste vs Filipina (16.00), Laos vs Brunei (19.00) di Stadion Lebak Bulus.


Rabu, 9 November 2011, Myanmar vs Brunei (16.00), Vietnam vs Timor Leste (19.00) di Stadion Lebak Bulus.


Jumat, 11 November 2011, Filipina vs Laos (16.00), Brunei vs Vietnam (19.00) di Stadion Lebak Bulus.


Minggu, 13 November 2011, Filipina vs Myanmar (16.00), Timor Leste vs Laos (19.00) di Stadion Lebak Bulus.


Selasa, 15 November 2011, Myanmar vs Timor Leste (16.00), Filipina vs Brunei (19.00) di Stadion Lebak Bulus.


Kamis, 17 November 2011, Laos vs Vietnam (16.00) di Stadion Lebak Bulus.


Sementara itu, babak lanjutan diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno:


Sabtu, 19 November 2011 pemenang Grup A vs runner-up Grup B (16.00) pemenang Grup B vs runner-up Grup A (19.00).


Senin, 21 November 2011 Kalah vs kalah (16.00) Pemenang vs pemenang (19.00).


View the original article here

Minggu, 23 Oktober 2011

Sriwijaya FC "Kesengsem" pada Bepe

(TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA)Bintang lapangan Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas usai latihan di lapangan PSSI, Senayan. Jakarta. Sabtu (11/12/2010) Firman Utina cedera menjelang Enam hari laga leg pertama semifinal Piala AFF 2010 melawan Philipina.

JAKARTA, KOMPAS.com — Sosok pemain Persija, Bambang Pamungkas, membuat Sriwijaya FC jatuh hati. Jika kisruh dualisme kepemimpinan di klub asal Bepe itu membuat PT Persija Jaya Jakarta pimpinan Ferry Paulus kalah dalam proses banding untuk memperoleh status sebagai pemilik klub, maka Sriwijaya akan bersiap memboyong Bepe ke kandang "Laskar Wong Kito".

"Sriwijaya FC sudah berkomunikasi dengan Ferry Paulus mengenai keinginan untuk memboyong Bambang ke Palembang. Sementara ini, sudah ada titik terang bahwa Bambang tidak mau bergabung dengan manajemen klub yang baru," ujar Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola SFC Hendri Zainuddin.

Namun, lanjutnya, titik terang ini akan sirna seketika jika Ferry memenangi proses banding. Bepe dipastikan akan tetap bermain untuk skuad "Macan Kemayoran". Oleh karena itu, Sriwijaya FC dalam posisi menunggu keputusan hukum dalam kisruh Persija.

"Jadi, masih menunggu hasil proses banding Ferry. Jika kalah, maka Bambang akan ke SFC, tapi jika menang tetap bertahan di Persija," tambahnya.

Hendri mengatakan Sriwijaya FC memang terus berburu pemain baru untuk mengisi kekosongan di lini depan. Pasalnya, saat ini mereka hanya memiliki dua penyerang, yakni Keith Kayamba Gumbs dan Risky Novriansyah. Kayamba yang berperan ganda sebagai pelatih dan pemain Sriwijaya FC ini kadang juga diturunkan sebagai pemain sayap.

"Setelah ditinggal Budi Sudarsono ke Deltras, Sriwijaya FC harus mencari pengganti karena posisi untuk lini depan memang sedikit. Sementara dua pemain magang asal Babel Selection, yakni Rully Saputra dan Choirul Huda, belum bisa menempati posisi starter," katanya.

Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi juga mengakui bahwa timnya sedang mengalami krisis pemain di lini depan, khususnya yang ditempatkan sebagai striker murni dan dia menginginkan Bepe. Sosok Hilton Moreira dan Rahmat Rivai sendiri, menurutnya, lebih cocok menjadi second striker.

"Saya menginginkan Bambang Pamungkas bisa bergabung, tapi semuanya diserahkan kepada manajemen untuk mengupayakan," tandasnya.


View the original article here

Tunas Garuda Siap Jebol Gawang Arsenal

 


Sebanyak 18 pemain sepak bola berusia 14-16 tahun pilihan National Camp Tunas Garuda di Sekolah Sepak Bola Indonesia siap menjebol gawang Arsenal Soccer Camp di London, Inggris. Mereka akan berlatih dan bertanding di camp klub Liga Primer itu pada 23-30 Oktober 2011.


”Tujuan kami ingin menunjukkan yang terbaik buat Indonesia. Kami siap menjebol gawang Arsenal,” kata Terens Owang Priska Puhuri, pemain dari Papua, yang saat ini telah bergabung dalam tim Indonesia U-16, Rabu (19/10).


Sebanyak 18 anak ini adalah hasil penjaringan Tunas Garuda di sembilan kota di Indonesia yang dimulai Juli 2011. Program bertema ”Saatnya Kamu Jebol Gawang Arsenal” ini awalnya memilih empat anak di sembilan kota hingga menjadi 36 anak. Setelah diseleksi lagi oleh tim dari Sekolah Sepak Bola Indonesia (SSB) Arsenal di Indonesia, terpilihlah 18 nama dari tujuh kota, yakni Medan, Palembang, Bandung, Jakarta, Semarang, Malang, dan Papua. Para pemain dari Balikpapan dan Makassar tidak terekrut karena tidak memenuhi syarat.


Persaingan dari 36 anak menjadi 18 anak ini sangatlah ketat yang dimulai 26 September 2011 lalu. Hampir semuanya berbakat, tetapi tetap dipilih yang terbaik. ”Semua peserta ini cikal-bakal timnas Indonesia. Kedelapan belas peserta ini yang terbaik dari yang baik. Mereka lolos seleksi dari ribuan pendaftar,” ujar Rizky Kusumah dari Fastcomm, panitia program yang diprakarsai DPP Partai Demokrat ini.


Selama dalam National Camp Tunas Garuda, bibit-bibit muda Indonesia ini digembleng selama dua pekan untuk pematangan materi, keterampilan individu, dan strategi tim. Mereka diawasi dan dinilai ketat oleh pelatih dari SSI, yakni Rully Nere, Jules Denis Onana, dan Jang Sunday.


Telah terpilih tiga pemain yang masuk timnas Indonesia U-16, yakni Terens, Febri Hariyadi dari Bandung, dan Rendy Refsanyami dari Palembang.


View the original article here

Sriwijaya FC Tak Daftarkan Pemain ke LPI

 


"Sebenarnya semua kelengkapan mulai dari data manajemen hingga 28 pemain yang kita miliki sudah disiapkan, tetapi kita memilih untuk sementara menahan ke-28 pemain kita untuk didaftarkan," ungkap Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (Sekretaris PT SOM) Faisal Mursyid, Kamis (20/10/2011).


Menurut Faisal, keputusan tersebut diambil karena Sriwijaya FC (SFC) menilai PSSI selama ini terkesan membuat aturan yang tidak sesuai dengan statuta. Mengutip pernyataan Direktur Teknik PT SOM Hendri Zainuddin, Tribunnews.com melaporkan bahwa SFC lebih mengakui legalitas Liga Super Indonesia (LSI) di bawah PT Liga Indonesia (LI) musim lalu dibandingkan LPI musim ini.


"Untuk semua itu, kita kembali kepada PSSI. Bukan berarti kita tidak ingin mengikuti kompetisi," kata Faisal.


Secara terpisah, Pelatih Kas Hartadi juga membenarkan bahwa SFC sudah mempersiapkan 28 nama pemain untuk berlaga dalam kompetisi 2011/2012. Manajemen SFC masih akan menunggu perubahan lebih lanjut di tubuh PSSI.


Berikut skuad pemain SFC musim ini:


Kiper: Ferry Rotinsulu, Rifky Dayton Mokodompit, Andi Irawan, Tri Hamdani Goentara.


Belakang: Darwin, Rendy, Supardi, Achmad Markus Bahtyar, M Ridwan, Jeki Arisandi, Mahyadi Panggabean, Thierry Gathuessi, Achmad Jufriyanto, M Sobran, Seftia Hadi, dan Nova Arianto.


Tengah: Siswanto, Ponaryo Astaman, Firman Utina, Syamsul Khairuddin, Lim Jun Sik, Ruly Saputra, Rahmad Rivai, Hilton Moreira.


Penyerang: Keith Kayamba Gumbs, Risky Novriansyah, Khoirul Huda, Rizky Dwi Ramadhan.


View the original article here

Kamis, 20 Oktober 2011

Masalah IPL Belum Kelar, PSSI Siap Gelar Divisi Utama dan Amatir

Belum juga menyelesaikan masalah penyelenggaraan Indonesia Premier League, Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) sudah mengumumkan rencana bergulirnya kompetisi Divisi Utama pada 27 November 2011 mendatang. Berdasarkan rilis yang diterima wartawan, Rabu (19/10/2011), Divisi Utama akan diikuti oleh 47 klub dan akan dibagi menjadi 4 grup atau wilayah.


"Pendaftaran keikutsertaan klub-klub Divisi Utama akan dimulai pada 21 Oktober 2011 hingga 5 November 2011. Sosialisasi tentang segala sesuatu tentang kompetisi akan segera dilaksanakan pada klub-klub secara langsung," lanjut pernyataan PSSI dalam rilis tersebut.


Selain itu, PSSI juga sudah bersiap untuk menyelenggarakan kompetisi Amatir (Divisi 1, 2, dan 3) pada Januari 2012 mendatang. Nantinya, kompetisi amatir ini akan dikelola oleh Pengurus Provinsi PSSI. Sebab, Saleh Mukadar yang sebelumnya menjadi penanggung jawab kompetisi amatir sudah diangkat menjari Deputi Sekjen Bidang Kompetisi.


Rilis tersebut juga menyebutkan, klub-klub amatir dapat menggunakan dana dari APBD di setiap daerah. Namun, baru bisa dicairkan di bulan Februari, bahkan untuk beberapa daerah baru bisa dicairkan pada bulan April setiap tahunnya.


"Oleh karenanya, PSSI mengambil kebijaksanaan untuk memberikan dana talangan kepada peserta kompetisi Amatir, yang jumlahnya akan ditetapkan kemudian. Peserta kompetisi amatir sendiri adalah Divisi I U-23, Divisi II U-21 dan Divisi III U-19," seperti tertulis dalam rilis tersebut.


View the original article here

Selasa, 18 Oktober 2011

PSSI Seharusnya Ajak Klub Berkomunikasi

Sriwijaya Football Club (SFC) menyatakan tetap menolak bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI) meskipun PSSI telah memberikan batasan waktu hingga 26 Oktober 2011. Menurut pihak SFC, PSSI terlalu memaksakan kehendak, bukannya mengajak klub duduk bersama mencari solusi.

"PSSI bukannya menemukan solusi atau mengajak berkomunikasi, tapi malah memberikan batas waktu, jika tidak akan langsung dicoret. Intinya, SFC yang tergabung dalam 14 klub menolak bergabung dengan LPI, tetap bergeming jika PSSI tidak mau mendengarkan keinginan klub," kata Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), selaku pengelola SFC, Hendri Zainuddin, kemarin.


Oleh karena itu, lanjutnya, SFC tetap pada komitmen awal untuk tidak bersedia bergabung dengan LPI. Menurut Hendri, sikap PSSI yang terlalu memaksakan kehendak tampak melalui pengesahan pemain yang belum dilakukan, jadwal pertandingan yang belum jelas, dan regulasi kompetisi yang belum dirilis hingga saat ini.


Hendri juga mengaku keukeuh-nya sikap Sriwijaya disebabkan karena PSSI kerap kali tidak melibatkan pengurus klub dalam mengambil suatu kebijakan.


Bersama dengan 13 klub lainnya, Hendri menegaskan, Sriwijaya FC tetap mengakui legalitas Liga Super Indonesia (LSI) di bawah PT Liga Indonesia (LI) yang telah merencanakan kompetisi digelar pada 1 Desember 2011. Perubahan nama ke Liga Primer Indonesia, lanjutnya, harus dilakukan melalui mekanisme kongres.


Ke-13 klub lainnya yang menolak adalah Persipura Jayapura, Persisam Putra Samarinda, Persiba Balikpapan, Persib Bandung, Mitra Kukar, PS Semen Padang, Persidafon Dafonsoro, Persiwa Wamena, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Deltras Sidoarjo, Persela Lamongan, dan Pelita Jaya Purwakarta.


"Hingga kini, komunikasi di antara 14 tim yang menolak LPI masih terjalin dan tetap dengan komitmen awal. SFC pun hingga kini tetap ngotot tidak mau bergabung dengan LPI," tandasnya kemudian.


View the original article here

Senin, 17 Oktober 2011

Laga Pembuka IPL Buat AFC Terkagum-kagum

 

Tim penilai dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terpukau dengan pembukaan Indonesian Premier League (IPL) yang ditandai dengan laga antara Persib Bandung dan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Sabtu lalu. Seperti dilansir oleh situs resmi IPL, Competition Manager AFC Benjamin Tan melontarkan pujiannya dan disepakati pula oleh dua rekannya, Media & Communication AFC Shahin Rahmani serta Research & Assessment Manager AFC Alisher Nikimbaev.


"Fantastis! Stadion benar-benar penuh. Padahal, di luar masih banyak yang belum bisa masuk," ujarnya di sela pertandingan seperti dilansir oleh situs resmi IPL.


Kekaguman tim yang baru saja menuntaskan verifikasi ke-24 klub peserta IPL ini terhadap animo pengunjung memang beralasan. Sebelum kick-off kompetisi level tertinggi musim 2011/2012 ini dimulai saja, stadion sudah disesaki oleh 35 ribu suporter. Ini belum termasuk ribuan suporter lain yang tak bisa masuk ke dalam stadion.


Sebagian besar suporter merupakan Bobotoh, pendukung setia Persib Bandung, yang datang dari kawasan Bandung dan sekitarnya. Tak heran bila Si Jalak Harupat mendadak membiru. Antusiasme para suporter ini menjadi ketertarikan sendiri bagi perwakilan AFC ini setelah penat menempuh perjalanan Jakarta-Bandung yang diwarnai kemacetan.


Mereka, terutama Alisher, juga terkagum-kagum melihat banyaknya penjual suvenir-suvenir khas Maung Bandung, julukan Persib Bandung. Dalam setiap kunjungannya, Alisher yang membidangi pemasaran memang kerap mengingatkan manajemen klub untuk pandai memaksimalkan potensi yang bisa mendatangkan keuntungan, seperti melalui suvenir klub. Menurutnya, selain penjualan tiket dan sponsor, penjualan suvenir merupakan sumber pendapatan yang bisa mendatangkan keuntungan signifikan bagi sebuah klub.


"Klub harus punya sistem penjualan merchandise yang bagus. Jangan sampai dijual bebas, sementara klub tidak dapat apa-apa," katanya.


Sebelum menonton di tribun VIP, ketiganya juga melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah ruangan serta berbincang dengan beberapa panitia pertandingan (panpel). Menurut mereka, Si Jalak Harupat masih memenuhi kriteria meski ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi.


View the original article here

Nil Maizar: Pertandingan yang Berat

Pelatih Semen Padang Nil Maizar mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya saat menahan imbang Persib Bandung 1-1 dalam laga pembukaan Indonesian Premier League (IPL) di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (15/10/2011).


"Buat kita, pertandingan ini berat karena main di kandang lawan. Lawan juga punya materi pemain lokal, pelatih, dan pemain asing yang bagus. Saya cukup puas," kata Nil Maizar seusai pertandingan.


Meskipun bermain di kandang lawan. Semen Padang mampu membuat Persib kerepotan. Elie Aiboy dan kawan-kawan mampu unggul terlebih dahulu berkat gol yang diciptakan Mustofa Aji pada menit ke-72.


Sayang, hanya berselang tiga menit kemudian, Persib mampu menyamakan kedudukan berkat gol yang diciptakan Mijlan Radovic dari titik putih. Tim besutan Drago Mamic itu mendapatkan hadiah penalti setelah Tommy Rifka menekel Radovic di dalam kotak penalti. Alhasil, Persib mampu menahan imbang Semen Padang 1-1.


"Akhirnya, mereka bisa menunjukkan pantas main di liga. Mudah-mudahan ke depannya mereka konsisten karena ini baru satu pertandingan. Persib main bagus. Cuma mungkin keadaan yang baru pertama kali main musim ini dan mudah-mudahan mereka juga lebih baik," beber Nil Maizar.


View the original article here

Minggu, 16 Oktober 2011

Andaikan....

Andai tiga tahun lalu PT Liga Indonesia dan semua klub mengikuti instruksi Konfederasi Sepak Bola Asia untuk memenuhi semua persyaratan guna mengikuti kompetisi level satu, andai kontrak hak siar stasiun televisi tak hanya Rp 10 miliar per musim, andai semua klub membenahi diri dengan memperbaiki sarana dan prasarana, pembinaan usia dini, serta memperkuat diri dengan dana memadai, dan sejuta andai lainnya, prestasi tim nasional kita tidak jeblok seperti sekarang ini. Andai pengurus lama PSSI tidak meninggalkan organisasi yang karut-marut, semua persoalan yang muncul belakangan ini tidak akan terjadi.

Itulah potret sepak bola kita. Tepat, kalau rekan saya Budiarto Shambazy mengatakan bahwa semua persoalan berawal dari anggota klub itu sendiri.

Tiga tahun lalu, PT LI dan anggota klub ”bersekongkol” untuk tidak mengindahkan instruksi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dalam memverifikasi klub peserta kompetisi level satu. Ketika deadline AFC kepada klub untuk membenahi diri tinggal hitungan hari, semua ”kebakaran jenggot”. Pengurus baru yang berumur tiga bulan didera berbagai problem, dan seolah-olah menjadi bagian dari kesalahan pengurus lama yang mengelola PSSI delapan tahun.

Ketika tim nasional kita kalah, kalah, dan kalah lagi di kualifikasi Pra-Piala Dunia Zona Asia, yang disalahkan pengurus dan pelatih. Uniknya, klub tidak pernah menyorot kinerja pengurus lama PSSI yang tidak memikirkan pembinaan. Kalau saja pembinaan berjalan baik, kita tak perlu pemain depan hasil naturalisasi seperti Cristian Gonzales. Kita juga pasti bisa memiliki lebih banyak pemain sekelas Firman Utina.

Jika klub bisa memprotes PSSI terhadap hak siar sebuah stasiun televisi yang mengucurkan Rp 10 miliar per musim kompetisi, dan memperbaiki saham yang sekitar 10 persen diberikan PT LI selama empat tahun, mereka tak akan memprotes biaya kompetisi. Bahkan, APBD pun tidak dibutuhkan klub sejak empat tahun lalu.

Klub justru berterima kasih kepada PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang bisa menggaet sponsor televisi Grup MNC, pemegang tunggal hak siar, dengan biaya sponsor sebesar Rp 100 miliar per musim.

Hak dan kewajiban

Kini muncul Kelompok 10 (bukan 14 klub) atau disingkat ”K-10” yang ingin keluar dari kompetisi yang diputar PT LPIS, dan berniat menggelar kompetisi sendiri. Mereka akan merealisasikan rencana itu jika PSSI dan PT LPIS tidak mengakomodasi keinginan mereka.

Tuntutan ”K-10” adalah peserta liga level satu harus 18 klub, PT LPIS harus memberikan saham 99 persen kepada klub, dan dikucurkan Rp 2 miliar sebagai biaya kompensasi dari pembengkakan jumlah peserta kompetisi dari 18 menjadi 24 tim. Menurut mereka, tuntutan itu sesuai hasil keputusan Kongres Bali 2010. Meski, setelah ditelusuri, tidak ada notulen atau keputusan Kongres Bali 2010 seperti itu.

Rencana menggelar kompetisi tandingan sebaiknya dipikir ulang. Mengapa? Saya khawatir, mereka akan menceburkan diri dalam lubang lumpur yang digali sendiri. Seperti dikatakan Shambazy, biang kerok dari masalah saat ini adalah anggota klub itu juga. Di dalam ”K-10” terdapat sebagian oknum yang justru sama-sama berada dalam kelompok reformasi yang menggulingkan kepengurusan lama. Namun, ”pemain-pemain lama” itu kini kembali mencari keuntungan dengan merongrong pengurus baru.

Persentase kerugian lebih besar dari keuntungan bakal ditanggung klub jika ”K-10” menggelar liga tandingan. Kerugiannya antara lain klub akan berhadapan dengan komunitas suporter yang merasa klubnya kehilangan asa menuju Liga Champions Asia. Juga, AFC dan FIFA tidak akan mengakui eksistensi kompetisi itu, izin keamanan sulit didapat dari polisi, agen dan pemain asing sulit berpartisipasi di kompetisi itu karena berbagai alasan yang merugikan mereka secara finansial maupun karier, serta perangkat pertandingan seperti wasit dan pengawas sulit didapat. Sponsor juga berpikir 1.000 kali sebelum berkontribusi.

Satu-satunya keuntungan bagi klub yang bisa dipetik dari kompetisi itu adalah mereka masih bisa menyediakan ajang kompetisi bagi pemainnya.

Menyikapi dan mengantisipasi langkah ”K-10”, sikap PSSI dan PT LPIS pun tegas. Mereka memberi batas waktu registrasi pemain bagi semua klub sampai 26 Oktober. Jika lewat batas itu, klub yang belum mendaftar otomatis gugur dan tidak ikut kompetisi level satu. ”Dengan 10 klub saja kami bisa jalan. Jumlah itu batas minimal yang diberikan AFC, dan kami sudah punya 10 klub, bahkan masih terus berkembang dan sudah mencapai 14 saat ini,” kata Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus.

Sebagai pengurus yang mengusung agenda reformasi, langkah tegas dan konkret sangat dibutuhkan duet Djohar Arifin-Farid Rahman. PSSI harus mengedepankan keputusan berdasarkan peraturan yang ada. Jauhkan keputusan berdasar kompromi sehingga semua klub akan semakin dewasa dan punya tujuan bersama, membangun sepak bola nasional! (Yesayas Oktovianus)


View the original article here

PSSI Tak Pedulikan Klub Pemboikot

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberi tenggang waktu sampai 26 Oktober 2011 kepada 14 klub yang mengancam memboikot keikutsertaannya dari kompetisi Liga Prima Indonesia 2011-2012.

"Apabila ke-14 klub yang mengancam tidak mau main itu tetap tidak memberikan respons, PSSI akan meninggalkan tim-tim tersebut dan tetap melanjutkan kompetisi yang telah dimulai laga perdananya mempertemukan Persib Bandung melawan Semen Padang," kata Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus seperti dikutip Tribunnews.com.


Sihar mengatakan, mulai Senin (17/10/2011) besok, PSSI akan melayangkan surat kepada klub-klub tersebut dan batas waktunya pun telah ditentukan. "Kami ingin kompetisi ini berjalan dengan baik, bukan dengan banyak masalah dan IPL adalah liga resmi, bukan ilegal," katanya.


Sebanyak 14 klub menolak bergabung di kompetisi yang dibuat PT Liga Prima Indonesia Sportindo yang menjadi pengelola kompetisi IPL. Mereka ingin pengelolaan kompetisi dikembalikan ke PT Liga Indonesia. Klub-klub itu mengancam mereka mengancam akan menggelar liga tandingan jika tuntutan mereka tak dipenuhi.


Tim yang memboikot tersebut adalah Persiba Balikpapan, Persipura Jayapura, Persidafon Dafonsoro, Persiwa Wamena, Persela Lamongan, PSPS, Pelita Jaya, Semen Padang, Deltras Sidoarjo, Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Arema Indonesia, dan Persisam Samarinda. Persib Bandung juga disebut-sebut akan ikut ambil bagian dalam aksi tersebut.


Klub-klub tersebut meminta PSSI untuk memberlakukan statuta hasil keputusan Kongres II PSSI di Bali, Januari 2011, di mana tim peserta Liga Indonesia hanya akan diikuti oleh 18 klub. Selain itu, 14 tim tersebut pun mempermasalahkan jadwal Liga Prima Indonesia yang tidak mengakomodir kepentingan klub peserta.


View the original article here

Beri Kami Sepak Bola, Bukan Intrik Elite

Denyut nadi kompetisi sepak bola Tanah Air berdetak lagi, Sabtu (15/10/2011), saat di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, berlangsung laga Persib Bandung versus Semen Padang. Puluhan ribu penonton yang sebagian besar suporter tim tuan rumah memadati stadion.


Kantor berita Antara mencatat, penonton mulai memadati stadion pukul 12.00 atau 3,5 jam sebelum laga dimulai. Ada semacam kerinduan yang begitu mendalam di kalangan suporter akan tontonan laga sepak bola di Tanah Air. Terakhir, tontonan itu mereka dapatkan pada 19 Juni lalu, laga terakhir Liga Super Indonesia 2010/2011.


Tontonan sore itu tidak lagi berlabel Liga Super Indonesia, tapi Liga Prima Indonesia. Namun, siapa peduli soal nama jika sudah haus tontonan sepak bola. Mereka juga tak mau berpikir  njlimet, apakah itu laga kompetisi resmi atau laga uji coba. Logika penggemar sepak bola cukup sederhana: hadirkan laga sepak bola, bukan hal lain.


Kompetisi Liga Indonesia 2011/2012 bergulir di tengah retaknya klub-klub negeri ini. Sejumlah klub, yang dijuluki ”Kelompok 14” sesuai klaim 14 klub di balik gerakan itu (belakangan disebut menjadi 10 klub), mengancam memutar liga sendiri mulai 1 Desember jika pengelolaan liga profesional tidak diserahkan PT Liga Indonesia.


Alasan mereka, hal itu sudah diputuskan dalam Kongres Tahunan PSSI di Bali, Januari lalu. Sebuah kongres yang di sisi lain juga dimanfaatkan pengurus PSSI saat itu untuk melanggengkan kekuasaan. Pembagian 99 persen saham PT Liga Indonesia dan insentif Rp 2 miliar per klub menambah semangat klub-klub tersebut.


”Itu sudah komitmen institusi PT Liga Indonesia yang harus dipenuhi,” kata CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono di sela-sela acara temu manajer di Hotel Ambhara, Jakarta, Kamis (13/10/2011).


”(Insentif) Rp 2 miliar itu bukan revenue sharing atau profit sharing, tetapi proyeksi insentif dari business plan PT Liga Indonesia 2011/2012.”


Problem di tubuh PSSI
Berbicara soal uang selalu menggiurkan meski ”wujud”-nya belum jelas. Apalagi, klub-klub itu mendengar kepengurusan PSSI saat ini hanya mampu memberi di bawah yang dijanjikan PT Liga Indonesia.


Namun, kisruh seputar kompetisi mungkin tidak seruwet ini jika pengurus PSSI kapabel dan tak tergoda pertimbangan lain di luar aspek olahraga dalam merancang kompetisi profesional. Sejak awal PSSI menetapkan lima syarat (legal, finansial, infrastruktur, sumber daya manusia, dan pembinaan usia muda) sebagai kriteria klub peserta divisi tertinggi Liga Indonesia.


Jujur, diakui atau tidak, verifikasi itu tidak dijalankan PSSI, kecuali sebatas di atas kertas dan tanpa verifikasi lapangan. Mereka tidak menjalankan verifikasi klub-klub sesuai lima kriteria dan lalu menetapkan peserta kompetisi, berapa pun jumlah klub yang akan didapat.


Tanpa kejelasan verifikasi, karena tidak diumumkan ke publik, PSSI menetapkan angka 32 klub, lalu berubah 18 dan belakangan jadi 24 klub. Di sinilah awal mula kekisruhan itu.


Penggemar sepak bola tak mau pusing memikirkan hal-hal njlimet beraroma intrik elite pejabat sepak bola. Yang mereka inginkan sederhana, tontonan laga sepak bola bermutu. Karena itu, jika sejumlah klub ingin membuat kompetisi sendiri di luar Liga Prima Indonesia-nya PSSI, silakan saja.


Rakyat tidak bodoh melihat mana kompetisi yang lebih baik dan lebih profesional. Hitung- hitung, semacam verifikasi alami. Tidak takut sanksi FIFA seperti yang dulu ditakut-takuti rezim Nurdin? Biarlah itu diurus FIFA. Rakyat hanya ingin sepak bola berdenyut, bukan sepak bola yang penuh intrik para elitenya. Iya, kan? (MH SAMSUL HADI)


View the original article here

Hanya 6 Klub Menolak Kompetisi

Juru bicara 10 klub, Ari Wibowo, mengaku ragu ada 14 klub yang menolak mengikuti kompetisi pada 15 Oktober mendatang. Menurutnya, hanya enam tim yang menolak berkompetisi sebelum tuntutan dipenuhi.


"Kalau menurut saya, hanya ada enam klub yang menolak kompetisi sebelum tuntutan mereka dipenuhi," jelas Ari Wibowo saat ditemui di Hotel Ambara, Jumat (14/10/2011) siang.


Ari Wibowo yang menjabat sebagai CEO Persiraja Banda Aceh itu mengatakan, kubu 14 klub bahkan akan mengerucut menjadi dua klub saja.


"Ada sekitar empat klub yang masih bersikap abu-abu. Keempat klub itu hanya melihat arah anginnya ke mana. Tapi begitu kompetisi digelar, mereka akan berpikir dua kali," beber Ari.


Seperti yang diberitakan, peserta kompetisi pada musim ini terpecah menjadi dua kubu, yakni kubu 14 klub dan kubu 10 klub. Kubu 14 klub menolak mengikuti kompetisi pada 15 Oktober bila PSSI tidak mengembalikan PT Liga Indonesia sebagai pengelola kompetisi.


Sementara kubu 10 klub bersikeras mengikuti kompetisi sesuai yang direncanakan PSSI di bawah pengelolaan PT Liga Prima Sportindo.


View the original article here

Perlawanan kepada PSSI Berlanjut

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZESKetua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dalam konferensi pers di Kantor PSSI, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (11/7/2011).

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Persiba Balikpapan Syahril Taher mengatakan, jumlah klub yang menentang kebijakan PSSI tentang kompetisi tertinggi 2011-2012 dan masalah kepemilikan saham bertambah dari 14 menjadi 15 klub. Kelompok ini bersikeras akan menggelar kompetisi sendiri. Menurut dia, klub lah yang sebenarnya berwenang untuk menggelar kompetisi.

"Kelima belas klub ini sepakat untuk memutar kompetisi sendiri, dan kami menuntut hasil Kongres PSSI di Bali pada Januari tentang pembagian saham antara klub dan PSSI adalah 99 banding 1. Kami tak mau menyalahi Statuta PSSI dan hasil kongres," ujarnya kepada wartawan, Jumat (14/10/2011) malam.

Syahril mengatakan, Arema Indonesia pimpinan Oesman Sapta Odang mendukung 14 klub lainnya yang menilai kebijakan PSSI tentang PSSI sangat buruk, yaitu Persebaya, Sriwijaya FC, Persipura, Persib, Persidafon, Persiwa, Persiba Balikpapan, Persela, PSPS, Pelita Jaya, Semen Padang FC, Deltras, Persisam, dan Mitra Kukar.

Kelompok ini pun dengan tegas menginginkan kompetisi hanya diikuti 18 klub, bukan 24 klub karena hal itu sesuai statuta serta mempertimbangkan kondisi geografis dan kemampuan finansial klub.

"Kami tidak melanggar aturan statuta. Namun, karena sikap kami dianggap berseberangan seperti itu, Ketua Kompetisi Sihar Sitorus sempat mengusir kami saat pertemuan manajer di Hotel Ambhara," katanya.

Syahril menambahkan, saat Kongres PSSI di Solo pada 9 Juli 2011, pihaknya memilih Djohar Arifin Husin diiringi harapan ada perubahan ke arah lebih baik di PSSI.

"Namun, PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin dengan nyata telah melanggar Pasal 15 Statuta. Kami sudah berulang kali memperingatkan agar pasal ini jangan sampai dilanggar," tuturnya.


View the original article here

Persib All Out


Ya, laga kali ini memang berbekal polemik seputar LPI yang sempat terancam batal digelar menyusul penolakan dari sebagian besar tim peserta. Namun, laga akhirnya resmi berlangsung setelah adanya kesepakatan antara perwakilan PSSI, Pengawas Pertandingan, Manajemen Persib, dan kubu Semen Padang di Kantor PT PBB, Jalan Sulanjana, kemarin malam (14/10).

Pelatih Maung Bandung, Drago Mamic mengaku persiapan timnya sudah matang dan siap meraih kemenangan perdana, pada pertandingan kali ini. Ia mengatakan, hasil apapun yang terjadi pada pertandingan nanti tidak akan banyak berpengaruh, lantaran masih banyak pertandingan yang akan dilalui sepanjang satu musim kedepan.


"Kita sudah tidak masalah dengan persiapan pada pertandingan nanti. Tadi hanya latihan penutup dari serangkaian latihan yang sudah kita lakukan. Kondisi tim sudah siap 100 persen, untuk menghadapi Semen Padang. Apapun hasilnya pada pertandingan besok (hari ini, red), bukan menjadi masalah buat kita, karena kita masih punya banyak pertandingan lagi. Yang pasti kita terus melakukan persiapan untuk pertandingan selanjutnya," ujarnya usai memimpin sesi latihan di Stadion Siliwangi pagi kemarin (14/10).


Mengenai kesiapan pemain, pelatih asal Kroasia ini mengaku bahwa tiga penggawa utamanya dipastikan absen saat menghadapi skuad Kabau Sirah. Ketiga pemain yang absen yaitu Jajang Sukmara, Muhammad Ilham, dan Muhammad Nasuha. Jajang absen karena masih bersama timnas U-23, dalam persiapan Seagames November nanti. Sedangkan Nasuha mengalami cedera dan Ilham masih dalam kondisi tidak fit, usai membela timnas Indonesia saat menghadapi Qatar belum lama ini.


"Nasuha cedera dan Ilham terlihat sangat capek. Keduanya kemungkinan besar absen. Jelas ini sangat merugikan, karena keduanya adalah pemain penting kita. Tetapi kita tetap akan menjalani pertandingan sebaik mungkin, walaupun kondisinya sedang tidak memungkinkan," ucapnya.


Sementara itu dari kubu Semen Padang, Pelatih Nil Maizar mengaku siap menjalani laga kali ini. Ia mengatakan, kondisi timnya sudah semakin siap, terlebih tidak banyak perombakan yang terjadi dalam timnya, seperti musim lalu.


"Kami siap. Semuanya sudah oke. Soal strategi, tidak ada banyak berubah karena mayoritas pemain kami sama seperti musim lalu. Bahkan kami lebih kuat, dengan materi pemain baru saat ini," ungkapnya.


Sementara, mengenai kepastian pertandingan, pelatih yang sukses membawa Semen Padang finish di empat besar Liga Super Indonesia (LSI) musim lalu ini mengaku menyerahkan semua keputusan kepada Manajer Asdian Wicahyo, apakah klub besutannya akan menjalani pertandingan atau tidak. Namun ia siap mendukung, jika Maung Bandung tetap menginginkan kick off dilaksanakan sore nanti.


"Soal itu, kami serahkan kepada manajer. Tetapi jika pak Umuh sudah berbicara dengan manajer kami dan hasilnya pertandingan tetap akan dijalankan, kami sangat senang. Terserah nanti namanya pertandingan apa. Mau persahabatan ataupun uji coba. Yang penting kami bisa menghibur masyarakat pencinta sepakbola Bandung, pada pertandingan nanti. Kami juga memastikan akan menurunkan pemain terbaik, agar pertandingan berjalan sengit," ungkapnya.


Selain itu saat ditemui secara terpisah, asisten pelatih Semen Padang, Elviandri mengatakan bahwa kemungkinan besar penyerang anyar mereka, Ferdinan Sinaga akan absen. Ia menjelaskan, eks bomber Persiwa Wamena tersebut hingga uji coba lapangan kemarin masih belum hadir bersama Ellie Aiboy cs. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan striker timnas U-23 tersebut diturunkan, jika sebelum pertandingan digulirkan, Ferdinan hadir bersama timnya.


"Ferdinand sampai hari ini belum ada. Tetapi kalau dia besok sudah datang, dia punya kemungkinan untuk dimainkan," jelasnya.


Untuk wasit pemimpin pertandingan, Badan Liga Prima menunjuk wasit asal Surabaya, Retu Slamet sebagai wasit utama dan didampingin oleh Sunaryanto (Kediri), Kondori (Semarang), serta pengawa pertandingan, Ngadiman Asri Simalungun.


Sementara,  Sekretaris panitia pelaksana pertandingan, Budi Bram Rachman yang mewakili Persib, mengatakan bahwa pertandingan sore ini resmi menjadi laga pembuka Liga Prima.


"Sesuai arahan dari pengelola liga, besok (hari ini, red) adalah pertandingan resmi. Kita tidak mengenal dengan namanya friendly match. Jadi dengan adanya pertandingan besok, Liga Prima resmi digulirkan," ujarnya kepada wartawan kemarin malam.Budi Bram mengaku, pihaknya sudah menyiapkan 1.350 personel keamanan, untuk menjaga kelancaran pertandingan pembuka Liga Prima.


"Kita sudah siapkan pengamanan untuk pertandingan nanti. Kali ini sengaja lebih banyak, karena dipastikan stadion akan dipenuhi para penonton. Pihak pengamanan dari Polisi, TNI, dan panpel yang nantinya akan bekerjasama untuk menjaga kelancaran pertandingan," ucapnya.(ytn)


View the original article here

Jumat, 14 Oktober 2011

Hak Siar Liga Dipegang MNC Grup

Kemelut pemegang hak siar pertandingan sepak bola Liga Primer Indonesia mulai terjawab. Jaringan media MNC Group mendapat hak penuh untuk menyiarkan secara eksklusif pertandingan-pertandingan liga tersebut.


"Siang tadi, kami sudah mendapat surat dari pengelola liga bahwa MNC Group akan menyiarkan secara eksklusif pertandingan di liga ini. Kami tidak punya kuasa untuk menolak atau menerima putusan tersebut," kata Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persib Risha Adi Widjaya, di Kantor PT Persib Bandung Bermartabat, Bandung, Jumat (14/10/2011).


Risha mengaku belum bisa menerangkan apa keuntungan atau kerugian dengan peralihan pemegang hak siar tersebut. Namun, setidaknya  pihaknya bisa menyampaikan kepada pengelola Stadion Si Jalak Harupat, kandang Persib, demi kelancaran penyiaran pertandingan.


"Kami belum tahu besarnya royalti untuk klub dari penyiaran tersebut. Surat dari pengelola tentang hal itu hanya bersifat pemberitahuan saja," lanjut Risha. Persib dijadwalkan akan membuka Liga Primer Indonesia melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (15/10/2011) pukul 15.30.


Panitia menyediakan tiket sebanyak 26.000 lembar, dan sebagian besar sudah habis dipesan sejak Kamis kemarin. Namun, menyusul perpecahan kubu klub peserta liga membuat kepastian laga itu seakan mengambang.


Meskipun demikian, Persib dan Semen Padang sudah menyatakan kesiapan untuk menjalani laga itu. Panpel Persib pun mengaku persiapan untuk laga pembuka besok sudah nyaris matang. "Jadi atau tidak pertandingan besok, yang penting kami sudah siap," ujar Risha.


View the original article here

Biarkan Kompetisi Kembar

Mantan Manajer Arema Malang Ovan Tobing mengatakan, biarkan saja berlangsung kompetisi kembar Liga Indonesia 2011-2012. Bagaimana hasilnya, biar masyarakat bola sendiri yang melakukan verifikasi alamiah.

"Kan sudah ada presedennya kompetisi kembar, yaitu adanya Indonesia Super Liga (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI) tahun 2010-2011 lalu. Kalau sekarang muncul lagi, tidak apa-apa. Biar saja," katanya di Malang, Jumat (14/10/2011).


Kompetisi level satu Liga Indonesia tahun 2011-2012 ini terancam pecah. Sebanyak 14 klub akan menggelar kompetisi sendiri di bawah PT Liga Indonesia, sedangkan 10 klub ikut kompetisi yang digelar PSSI di bawah PT Liga Prima Indonesia.


Menurut Ovan, masalah kompetisi ini benar-benar karut-marut. Pelbagai masalah bertumpukan dan saling silang. Kalau 14 klub keluar, pasti dipicu kekecewaan pada mereka. Untuk itu, daripada geger terus, lebih baik biarkan ada kompetisi kembar.


"Biarkan publik bola yang menentukan mana yang mereka tonton. Akan terlihat versi yang lebih baik. Sekaligus hal itu sebagai verifikasi faktual oleh masyarakat bola. Percuma lolos verifikasi dokumenter, tetapi tidak lolos verfikasi faktual masyarakat. Ujung-ujungnya yang tidak laku biar kukut secara alami," tegasnya.


View the original article here

Arema Rendra Dukung 14 Klub

MALANG, KOMPAS.com - Arema versi Rendra Kresna mendukung sepenuhnya sikap Kelompok 14 yang menolak bergabung dalam kompetisi level satu Indonesia Premiere League (IPL).


Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan sepak bola nasional agar tidak melakukan pelanggaran secara sengaja dan terus menerus terhadap statuta PSSI yang nantinya berdampak pada keberlangsungan sepak bola nasional.


Demikian pernyataan Rudi Widodo, Direktur PT Arema Indonesia didampingi Media Officer Arema Sudarmaji, Jumat (14/10/2011).


Arema terbelah menjadi dua. Yaitu Arema versi Rendra Kresna, dan Arema versi M Nur yang diakomodasi PSSI untuk ikut kompetisi IPL mendatang. Rendra kini masih melakukan upaya hukum melalui Komite Eksekutif PSSI.


Menurut Rudi, PT Arema Indonesia mendukung digelarnya Kompetisi ISL (Indonesia Super League) di bawah pengelolaan PT Liga Indonesia, serta mendukung pembagian sahan 99 persen unt uk klub dan 1 persen untuk PSSI. Keputusan itu selain diputuskan dalam Kongres Bali , juga dianggap dapat membantu klub dalam melakukan pengembangan dan pembinaan sepak bola agar jauh lebih baik.


PT Arema Indonesia tidak bertanggung jawab atas keputusan beberapa pihak yang mengatasnamakan representasi PT Arema Indonesia dalam forum Manager Meeting yang digelar 13-14 Oktober 2011 di Jakarta yang menyatakan mendukung IPL bersama 10 klub lainnya.


Keputusan mengikuti IPL bersama Kelompok 10, adalah Keputusan yang dikeluarkan pihak yang mengatasnamakan Arema di bawah naung an M. Nur, tegasnya.


Mengajak Aremania (pendukung Arema) untuk mendukung setiap langkah semua pihak insan sepak bola untuk memajukan sepak bola Indonesia, dengan tetap menghormati dan menjalankan aturan yang telah diatur dalam statuta PSSI, serta instrumen hukum yang diatur dalam ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.


View the original article here

Kubu 14 Klub Mundur dari Kompetisi PSSI

Juru bicara kubu 14 klub, Harbiansyah Hanafiah, menegaskan tidak akan mengikuti kompetisi yang akan digelar pada 15 Oktober mendatang. Pasalnya, penyelenggaraan kompetisi tersebut dinilai telah melanggar statuta PSSI.


Harbiansyah menjelaskan, PSSI telah melanggar statuta dengan memaksakan peserta kompetisi menjadi 24 klub. Seperti yang diketahui, enam klub dari 24 peserta kompetisi seperti PSMS Medan, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Persibo Bojonegoro, Bontang FC, dan Persema Malang dipaksakan masuk ke dalam kompetisi level tertinggi dengan masing-masing alasan berbeda.


"Kami akan menjalankan kompetisi dengan 18 klub karena itu sesuai statuta. Kalau kami ikut melanggar statuta, apa kata dunia?" jelas Harbiansyah kepada wartawan di Hotel Ambara, Kamis (13/10/2011) malam.


Selain itu, Harbiasyah yang juga sebagai Presiden Direktur Persisam Samarinda itu, menilai, kompetisi sangat tidak mungkin digelar pada 15 Oktober karena pengesahan pemain lokal dan asing belum dilakukan serta jadwal kompetisi yang kacau balau.


"Kalau kita jalankan 1 November tidak mungkin karena pengesahan pemain belum. Pengesahan pemain asing saja belum. Kita minta maksimal 18 klub. Kita mengacu pada statuta," beber Harbiansyah.


Harbiansyah menegaskan, pihaknya akan tetap mempertahankan PT Liga Indonesia sebagai pengelola kompetisi. PT Liga Prima Sportindo yang dibentuk oleh PSSI sebagai pengelola kompetisi dinilai Harbiansyah tidak kredibel karena tidak sesuai dengan amanat Kongres PSSI II di Bali yang digelar pada Januari lalu.


"Rencananya kami akan menggelar kompetisi per 1 Desember. Ini bukan tandingan. Kita ingin menegakkan aturan," tegas Harbiansyah.


View the original article here

Timnas U-23 Taklukkan Persikabo 2-0

JAKARTA, KOMPAS.com — Timnas U-23 menang 2-0 atas Persikabo Bogor dalam laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (13/10/2011). Keunggulan 1-0 di babak pertama lewat Okto Maniani berhasil diperkuat dengan gol Johan Juansyah melalui tendangan penalti pada menit ke-84.

Hukuman tendangan 11 meter itu diberikan setelah pemain Persikabo melanggar Ferdinan Sinaga di dalam kotak terlarang. Wasit pun kontan meniupkan peluitnya dan memberi kesempatan emas itu kepada Timnas U-23. Johan pun berhasil menyarangkan gol di gawang Agus Rohman.

Ritme permainan awal di babak kedua tampak lesu. Namun, setelah pergantian beberapa pemain dari kedua belah pihak dilakukan, permainan kembali dinamis. Salah satunya ketika pelatih Timnas U-23 Rahmad Darmawan mengganti Titus Bonai dengan Lucas Mandowen dan Patrick Wanggai dengan Ferdinand Sinaga.

Kesempatan emas untuk Timnas U-23 pun berhasil diciptakan, tetapi gagal diselesaikan dengan baik. Pada menit ke-68, Abdulrahman menyundul bola, tetapi melebar keluar gawang. Pada menit ke-78, Ramdhani Lestaluhu juga gagal menyepakkan bola setelah berhasil menggiring bola hingga ke depan gawang. Penyerang Ferdinand Sinaga juga gagal menyelesaikan kesempatan emas di depan gawang Persikabo pada menit ke-90 karena sontekan kakinya membentur tiang gawang lawan.

Sementara itu, Persikabo memiliki kesempatan emas membobol gawang Timnas U-23 pada menit ke-81 melalui sundulan. Namun, kiper Andritany Adyaksa berhasil menghalaunya.


View the original article here

Kamis, 13 Oktober 2011

Klub-klub Ancam Gelar Kompetisi Sendiri

Sejumlah klub mengancam akan menggelar kompetisi sendiri jika pengelolaan Liga Indonesia tidak diserahkan kembali ke PT Liga Indonesia. Ancaman itu disampaikan Harbiansyah Hanafiyah (Persisam Putra Samarinda), mewakili sejumlah klub itu, kepada wartawan di Hotel Ambhara, Jakarta, Kamis (13/10/2011).


Keterangan dalam jumpa pers itu digelar di satu ruangan, tempat beberapa klub lain dan PT Liga Prima Indonesia menggelar temu manajer menjelang Liga Indonesia 2011/2012 yang dijadwalkan bergulir pada Sabtu (15/10/2011). "Kami menuntut agar penyelenggaraan liga sesuai Kongres PSSI di Bali. Dalam kongres itu telah diputuskan kompetisi Liga Super Indonesia akan dikelola PT Liga Indonesia," kata Harbiansyah.


Ia merujuk pada hasil Kongres PSSI di Bali, awal 2011, saat PSSI dipimpin Nurdin Halid. Menurut Harbiansyah, jika tuntutan tak dipenuhi PSSI yang telah menunjuk PT Liga Prima Indonesia untuk mengelola kompetisi profesional, klub-klub itu akan memutar kompetisi sendiri.


Harbiansyah mengklaim ada 14 klub yang menandatangani kesepakatan agar pengelolaan kompetisi dikembalikan ke PT Liga Indonesia. Dari daftar yang salinannya diberikan kepada wartawan, terdapat tanda tangan 12 perwakilan klub dari Persebaya (Wisnu Wardhana), Sriwijaya FC, Persipura, Persidafon, Persiwa, Persiba Balikpapan, Persela, PSPS, Pelita Jaya, Semen Padang, Deltras Sidoarjo, dan Persisam.


Perpecahan di kalangan klub-klub peserta Liga Indonesia itu membuat kick off Liga Indonesia 2011/2012, yang dijadwalkan bergulir pada 15 Oktober di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terancam. Hingga berita ini diturunkan, PT Liga Prima Indonesia dan PSSI belum menggelar keterangan pers yang dijadwalkan pukul 20.30 WIB.


Setelah jumpa pers mereka berakhir, CEO Persiraja Banda Aceh Ariwibowo menggelar keterangan terpisah di lobi hotel. Ia mewakili 10 klub lain di pihak berlawanan. Mereka menuntut pengelola kompetisi tetap di bawah PT Liga Prima Indonesia yang telah ditunjuk PSSI.


Ariwibowo menyatakan bahwa pihaknya tetap meminta kompetisi musim ini digulirkan mulai 15 Oktober. Ia menyebutkan, kesepuluh klub tersebut adalah Persiraja, PSMS, Persiba Bantul, Persija (diwakili Bambang Cipto), PSM, Arema, Persibo, Persijap, Persema, dan Persebaya. (SAM)


View the original article here

Inilah Kelebihan-Kelemahan Peserta Kompetisi

 

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menyelesaikan tugasnya memverifikasi 24 klub yang akan mengikuti kompetisi level tertinggi pada musim ini. Dari hasil verifikasi tersebut, terdapat empat kelemahan dari klub-klub Indonesia. Salah satunya, AFC menemukan banyak stadion yang tidak berkelas A untuk layak menggelar kompetisi internasional.


Hal tersebut diungkapkan Tokuaki Suzuki selaku Director of Competitions AFC seusai acara manager meeting antara PSSI dan 24 klub di Hotel Ambara, Kamis (13/10/2011) malam.


"Indonesia satu dari sebelas negara yang kami verifikasi. Kami menemukan empat kelemahan dari verifikasi yang kami lakukan. Pertama adalah begitu banyak stadion di sini, tetapi sedikit yang memenuhi stadion berkelas A. Secara umum, keadaan stadion tidak ada lampu, dan kursi yang bernomor sedikit," ungkap Suzuki.


"Kami telah berdiskusi dengan pengelola stadion mengenai apa saja yang perlu dibenahi," sambungnya.


Menurut Suzuki, kelemahan kedua, klub-klub di Indonesia tidak memiliki organisasi yang rapi dalam pelaksanaan pertandingan. "Begitu banyaknya penonton dan antusiasme media, kerapian pertandingan sangat penting jika ingin menjadi tuan rumah berskala internasional," ujar Suzuki.


Suzuki melanjutkan, kelemahan ketiga, manajemen klub dan profesionalisme manajemen klub, keuangan klub, dan legalitas klub masih lemah.


"Kelemahan keempat adalah sistem pembinaan usia muda. Kami melihat klub memiliki pembinaan pemain muda. Namun, hal itu hanya di usia atas dan tidak memiliki struktur seperti pembinaan di usia 12 tahun ke bawah dan seterusnya. Tidak ada kompetisi yang aktif untuk kategori usia dini," beber Suzuki.


Meski begitu, Suzuki menyatakan, klub-klub Indonesia memiliki dua kelebihan. Indonesia adalah suatu negara yang berpotensi untuk mengikuti kompetisi profesional.


"Kami menemukan dua kelebihan, yakni ketertarikan media dan jangkauan siaran televisi. Kelebihan lain adalah, masyarakat yang begitu antusias terhadap sepak bola. Dua aspek ini penting bagi masa depan sepak bola Indonesia," ungkapnya.


Ketika disinggung apakah kelemahan ini bisa mengancam klub-klub Indonesia tidak tampil di Liga Champions Asia pada musin 2012-2013, Suzuki enggan menanggapi. Pasalnya, hasil verifikasi ini akan diserahkan kepada Komite Ad Hoc. Komite tersebut baru akan membuat keputusan pada November mendatang.


View the original article here

Djoko: 99 Persen Saham PT Liga untuk Klub

Penjelasan ini bertolak belakang dengan mekanisme pembagian saham PT Liga Prima Sportindo yang terdiri dari 70 persen untuk Ketua PSSI Djohar Arifin dan 30 persen Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman. Namun, keputusan tersebut dinilai telah melanggar amanat Kongres PSSI.


"Pukul 15.30 WIB saya ditelepon Farid Rahman. Beliau mengatakan, atas keinginan klub Liga Indonesia, saya diminta hadir menjelaskan kondisi liga terakhir dan mem-follow up semua keputusan PSSI. Makanya, saya tadi menyampaikan beberapa keputusan penting, tapi khusus menyangkut liga, bahwa PSSI sebelumnya telah memutuskan melepas sahamnya kepada klub sehingga komposisi saham di liga 99 persen untuk klub dan 1 persen untuk PSSI. 99 persen itu adalah saham kolektif yang dimiliki seluruh klub peserta liga kompetisi 2010 2011," ujar Djoko kepada wartawan.


Selain itu, Djoko mengatakan bahwa PSSI telah menginstruksikan kepada liga untuk melanjutkan sebagai pengelola dan wajib memberikan konstribusi Rp 2 miliar setiap musim.


"Komitmen memberikan dua miliar itu menjadi kewajiban PT Liga. Posisi dua miliar itu bukan revenue sharing atau provit sharing, tapi proyeksi terhadap PT Liga kompetisi 2011-2012," jelas Djoko.


View the original article here

PSSI: Lebih Penting Evaluasi Pemain daripada Pelatih

Pemain timnas Indonesia berlatih untuk menghadapi pertandingan kualifikasi pra Piala Dunia 2014, di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Jumat (15/7/2011). Pada laga kualifikasi tersebut timnas bersama pelatih barunya Wim Rijsbergen, akan bertemu dengan Turkmenistan pada 23 Juli 2011. KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator tim nasional Indonesia, Bob Hippy, mengatakan, akan segera melakukan evaluasi terhadap semua pemain timnas Indonesia. Menyusul rentetan kekalahan timnas dalam laga kualifikasi Pra-Piala Dunia 2014 belakangan ini, menurut dia, para pemainlah yang sebenarnya perlu dievaluasi daripada pelatih Wim Rijsbergen.

Bob Hippy merasa evaluasi makin diperlukan setelah kekalahan tim Indonesia dari Qatar dengan skor 2-3 di laga lanjutan Grup E Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (11/10/2011).

"Kita kemarin enggak punya bola. Kalau you punya bola, you akan kontrol pertandingan. Kalau mereka profesional, pelatih sudah tidak berpengaruh lagi. Kita tidak ingin kehilangan bola dan tidak direbut dengan gampang," katanya kepada wartawan di kantor PSSI, Rabu (12/10/2011) siang.

Saking kecewanya, Bob yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI itu bahkan mengatakan, timnas takkan bisa mengalami peningkatan performa sekalipun mendatangkan pelatih sekelas Jose Mourinho yang kini sedang membesut Real Madrid. Menurut dia, pelatih yang bagus harus diimbangi dengan materi pemain yang juga sama bagusnya.

"Mourinho pun tak akan bisa menangani Indonesia 4 sampai 5 tahun ke depan tanpa kita memulai membenahi dari dasar. Kita harus memulai dari dasar. Jadi, pelatih yang bagus nanti datang, dia sudah memiliki materi pemain yang bagus. Kalau materi yang ada sekarang, tidak bisa," tandasnya.


View the original article here

Rabu, 12 Oktober 2011

Presiden Tak Tonton Indonesia Vs Qatar

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan keluarga dipastikan tak akan menyaksikan pertandingan Pra Kualifikasi Piala Dunia 2014 antara Indonesia versus Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (11/10/2011) malam ini. Kepastian ini disampaikan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan Istana Kepresidenan.


"Tidak ada rencana nonton bola nanti malam," kata Julian singkat. Sebelumnya, pada pertandingan antara Indonesia versus Bahrain pada 6 September silam, Presiden menyaksikan bersama rombongan.


Namun, di tengah pertandingan berlangsung, Presiden meninggalkan tempat lebih dahulu. Presiden berang atas aksi pembakaran mercon dan petasan yang dilakukan suporter Indonesia. Pada pertandingan itu, timnas Indonesia ditekuk kesebelasan Bahrain dengan skor 0-3. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, aksi membakar mercon dan petasan serta pelemparan botol minum ke arah lapangan merupakan tindakan yang tak sportif.


"Presiden kecewa karena itu bertentangan dengan sportivitas olahraga. Memang penting memenangkan pertandingan, tapi lebih penting menjaga sportivitas," kata Julian.


Julian mengatakan, para suporter Indonesia selaku tuan rumah seharusnya dapat menahan diri. Terlebih, kata Julian, pertandingan tersebut dihadiri Presiden, pejabat negara, anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, serta pemerhati olahraga.


View the original article here

Persisam Temukan Tandem Ideal "El Loco"

Kedatangan Yongki Ariwibowo dari Arema Indonesia ternyata tak menghentikan langkah Persisam Samarinda dalam mencari striker baru. "Elang Borneo" akhirnya menemukan tandem ideal untuk Cristian Gonzales di lini depan mereka.


Seperti dilansir Pusamania.org, Persisam selangkah lagi akan merekrut striker asal Australia, Jerry Karpeh. Karpeh, yang beberapa hari terakhir bergabung bersama tim di TC Jogja, ternyata mampu memikat perhatian manajemen Persisam. Striker berumur 27 tahun itu dinilai mempunyai keahlian, kekuatan, dan kecepatan.


"Dia tipe pemain pekerja keras. Kami harus punya striker dengan gaya yang berbeda. Gonzales punya karakter, Yongki juga punya karakter," sahut General Manager Persisam Putra.


Pelatih Persisam, Daniel Roekito, juga mengakui kehebatan dari Karpeh. Dia mengungkapkan, jika benar Karpeh jadi bergabung, maka Daniel tak akan mencari pemain asing lagi.


"Urusan negosiasi saya serahkan kepada manajemen. Jika Jerry jadi bergabung, maka kuota pemain asing otomatis sudah tercukupi," ungkapnya.


View the original article here

Mitra Buru Bepe

PS Mitra Kutai Kartanegara semakin "haus"  memburu pemain tim nasional Indonesia. Kabar terbaru, Naga Mekes -julukan Mitra- berniat merekrut Bambang Pamungkas. Striker Persija Jakarta dan timnas Merah Putih. Upaya memboyong Bepe -sapaan Bambang- ke Kota Raja itu disampaikan Ronny Fauzan, Manajer Mitra Kukar.

"Kalau memang Bambang Pamungkas berminat, kami siap melakukan negoisasi," kata Ronni usai menyaksikan uji coba melawan tim sepak bola Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Stadion Bea dan Cukai Rawamangun, Jakarta Timur, (Rabu 12/10) sore.


Perekrutan skiper timnas itu diakui Ronni memang tak mudah. Mitra Kukar mesti bersaing dengan tim Pelita Karawang yang juga dikabarkan  getol merekrut pemain berusia 31 tahun itu.


"Kita terus mengusahakan bisa merekrut dia (Bepe). Setidaknya dengan kehadiran Bepe, akan menambah kekuatan di depan," jelas Oni.


Faktanya, Bepe memang sudah tak muda lagi. Pemain paling senior di timnas Pra Piala Dunia (PPD) 2014 zona Asia saat ini tidak pada masa emasnya. Namun, ketenaran striker yang telah membela Macan Kemayoran selama 8 musim itu mampu menjadi magnet Mitman -Suporter Mitra- untuk hadir di stadion Aji Imbut.


"Tapi harus diakui, Bepe merupakan salah satu striker terbaik di negara ini. Stadion pastinya akan penuh," ujar Oni


Saat ini, tim yang diarsiteki Simon Mcmenemy ini telah memiliki beberapa bomber tak kalah moncer. Sederet mantan pilar timnas seperti Jajang Mulyana dan Saktiawan Sinaga mengisi posisi itu. Jika Bepe benar bergabung, tak bisa dibantahkan Mitra menjadi tim yang sangat pantas menjadi calon juara Liga Premier Indonesia 2011/2012.


Bepe sendiri hingga saat ini  belum memiliki tim. PT Persija Jaya Jakarta yang mengontraknya tak diakui oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). PSSI menunjuk PT Persija Jaya (kubu Hadi Basalamah) sebagai pengelola tim berjuluk Macan Kemayoran pada kompetisi 2011/2012.


Bepe sempat diberitakan merapat ke Sriwijaya FC, menyusul hengkangnya Budi Sudarsono ke Deltras Sidoarjo.


View the original article here

Jadwal Runyam, Persiba Main Dua Kali Sehari

Sekretaris Umum Persiba Balikpapan, Irfan Taufiq, mengeluhkan jadwal kompetisi Indonesia Premiere League yang disusun PT Liga Prima. Irfan mengatakan, PT Liga Prima tidak profesional dalam menyusun jadwal.


Selain mengesampingkan pentingnya recovery tim, PT Liga Prima juga tidak teliti dalam menyusun jadwal. Irfan mengaku dalam jadwal yang didapat timnya ada pertandingan yang berbenturan. Sebagaimana tercantum di jadwal yang dirilis Liga Prima ke Persiba, pada 8 Januari tahun depan, Persiba harus melakoni laga tandang ke markas Persela Lamongan. Namun, di hari dan tanggal yang sama, Persiba juga harus menghadapi tuan rumah PSPS Pekan Baru.


Jadwal yang sama seperti Persiba tersebut juga dialami beberapa tim lain, termasuk Arema Indonesia.


“Yang jelas pertama jadwal ini sangat berantakan, berarti pula tim penyusun jadwal kompetisi ini sangatlah tidak profesional. Bukan hanya karena tidak perhatikan yang namanya recovery, tapi yang lebih parah khususnya jadwal Persiba bahkan dalam sehari ada yang berbenturan. Mana mungkin satu klub bermain dua kali dalam satu hari dengan jarak kota yang sangat jauh. Ini menandakan mereka asal saja membuat jadwal,” kata Irfan seperti dilansir balikpapaners.com.


“Bagaimana mungkin Persiba harus melakoni dua laga bersamaan, ini sudah jelas tim penyusunnya tidak profesional dan mungkin penyusunannya pun bersifat manual,” ujarnya.


Selain jadwal yang berbenturan, Persiba juga memiliki jadwal away yang super ketat. Berdasarkan jadwal yang dilansir PT Liga, Persiba harus melakoni laga kandang pada 8 Desember mendatang dengan menjamu PSMS Medan. Tetapi, dua hari kemudian, Persiba sudah harus terbang ke Papua menghadapi tuan rumah Persidafon Dafonsoro.


"Ini sama saja membunuh pemain. Yang jelas kami akan segera mengirimkan surat ke PSSI terkait jadwal kompetisi yang berantakan ini," kata Irfan.


Persiba sendiri akan menjalani laga perdananya dengan melakoni laga derbi melawan Persisam Samarinda, 22 Oktober mendatang. "Kami pikir derby pertama ini memang lebih baik di kandang lawan," kata Manajer Persiba Jamal Al Rasyid.


View the original article here

Greg dan Victor Resmi Gabung ke Pelita Jaya

Berakhir sudah spekulasi soal masa depan duo naturalisasi, Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo. Kedua pemain tersebut akhirnya resmi merapat ke Pelita Jaya Karawang.

"Iya benar mereka ke Pelita. Mereka sudah mulai berlatih dari kemarin," ungkap Manajer Pelita Jaya Lalu Mara melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (12/10/2011).


Greg yang berposisi sebagai striker dan Viktor yang bermain sebagai bek tersebut merupakan pemain yang baru dinaturalisasi beberapa waktu lalu. Musim lalu, Greg membela Persija Jakarta, sementara Viktor memperkuat Persipura Jayapura.


Ketika disinggung mengenai nilai dan durasi kontrak kedua pemain tersebut, Lalu Mara mengatakan, "Saya tidak ikut dalam pembicaraan karena kebijakan belanja pemain bukan saya pada musim ini."


Kehadiran keduanya tentu menjadi tambahan yang sangat berarti bagi "The Young Guns". Greg diprediksi akan menjadi senjata tambahan di lini depan, sedangkan Victor akan menjadi palang pintu kokoh bersama pemain asing yang dimiliki Pelita, Stanien Zekov.


Pelita Jaya akan menghadapi laga perdananya di Indonesia Premiere League pada 26 November. Mereka akan berhadapan dengan PSPS Pekanbaru di kandang lawan.


View the original article here