Kamis, 13 Oktober 2011

PSSI: Lebih Penting Evaluasi Pemain daripada Pelatih

Pemain timnas Indonesia berlatih untuk menghadapi pertandingan kualifikasi pra Piala Dunia 2014, di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Jumat (15/7/2011). Pada laga kualifikasi tersebut timnas bersama pelatih barunya Wim Rijsbergen, akan bertemu dengan Turkmenistan pada 23 Juli 2011. KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator tim nasional Indonesia, Bob Hippy, mengatakan, akan segera melakukan evaluasi terhadap semua pemain timnas Indonesia. Menyusul rentetan kekalahan timnas dalam laga kualifikasi Pra-Piala Dunia 2014 belakangan ini, menurut dia, para pemainlah yang sebenarnya perlu dievaluasi daripada pelatih Wim Rijsbergen.

Bob Hippy merasa evaluasi makin diperlukan setelah kekalahan tim Indonesia dari Qatar dengan skor 2-3 di laga lanjutan Grup E Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (11/10/2011).

"Kita kemarin enggak punya bola. Kalau you punya bola, you akan kontrol pertandingan. Kalau mereka profesional, pelatih sudah tidak berpengaruh lagi. Kita tidak ingin kehilangan bola dan tidak direbut dengan gampang," katanya kepada wartawan di kantor PSSI, Rabu (12/10/2011) siang.

Saking kecewanya, Bob yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI itu bahkan mengatakan, timnas takkan bisa mengalami peningkatan performa sekalipun mendatangkan pelatih sekelas Jose Mourinho yang kini sedang membesut Real Madrid. Menurut dia, pelatih yang bagus harus diimbangi dengan materi pemain yang juga sama bagusnya.

"Mourinho pun tak akan bisa menangani Indonesia 4 sampai 5 tahun ke depan tanpa kita memulai membenahi dari dasar. Kita harus memulai dari dasar. Jadi, pelatih yang bagus nanti datang, dia sudah memiliki materi pemain yang bagus. Kalau materi yang ada sekarang, tidak bisa," tandasnya.


View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar