Rabu, 16 November 2011

Butuh Rp 20 Miliar, Arema "Pusing"

PSSI memberi tenggat waktu bagi masing masing klub yang akan mengikuti kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air hingga 22 Agustus 2011 mandatang. Tenggat waktu itu menyebabkan manajemen Arema harus terus memburu dana, baik melalui sponsor maupun investor.


Untuk mengarungi kompetisi selama satu musim, dibutuhkan dana hingga Rp 20 miliar. "Itu dana yang dibutuhkan Arema untuk satu musim kompetisi mendatang ini," aku Pembina Yayasan Arema, Rendra Krisna, Rabu (17/8/2011).


Dana tersebut, jelas Bupati Malang itu, salah satunya adalah untuk pembayaran deposito sebagai persyaratan ikut kompetisi, yang mencapai Rp 5 miliar. "Untuk jumlah itu saja, sudah jelas dan tidak mungkin untuk diutak-atik lagi. Karena uang tersebut tidak bisa diambil lagi," katanya.


Biaya yang akan lebih besar lagi adalah untuk kontrak tim pelatih dan sekitar 24 pemain. "Itu membutuhkan dana senilai Rp 10 miliar. "Paling tinggi kebutuhan kita adalah untuk kontrak pemain dan juga pelatih itu," katanya.


Selain itu, aku Rendra, laga tandang pun memerlukan dana besar. "Kita manajemen Arema harus kerja keras agar bisa mendapatkan dana sebesar itu. Harapan saya kepada investor yang tertarik ke Arema, harus menyiapkan dana sebesar itu," katanya.


"Manajemen akan mengoptimalkan pemasukan dari sektor tiket untuk menutupi besarnya dana tersebut. Salah satunya mislanya, bisa meminimalisir tiket palsu ataupun penjaga pintu stadion yang memasukkan penonton meski tidak punya tiket. Itu harus diperketat," katanya.


Hingga kini, Arema masih terus melakukan terobosan agar memiliki dana senilai tersebut. "Semoga saja, dalam waktu dekat ini, dana yang kita butuhkan akan segera ada. Saya tak khawatir, pasti akan ada nanti. Ya pusing dikit biasa," katanya santai.


View the original article here

Saktiawan Sinaga Bergabung ke Arema

Arema Malang mengontrak mantan striker tim nasional dan Semen Padang, Saktiawan Sinaga selama tiga tahun. Dengan bergabungnya Saktiawan, jumlah pemain yang sudah resmi bergabung dengan klub kebanggaan genaro Ngalam (orang Malang) ini menjadi 16 orang.  


"Kami tidak bisa menyampaikan nilai kontrak Saktiawan untuk menjaga komitmen bersama, kata Media Officer Arema Sudarmaji, Selasa (16/8/2011).


Seorang ofisial Arema mengatakan, kontrak pemain sengaja dirahasiakan untuk menghindari kecemburuan sesama pemain. Berdasar pengalaman yang lalu, kecemburuan itu membuat tim kurang solid.


Hadirnya Saktiawan diharapkan membuat lini depan Arema akan lebih tajam pada musim kompetisi Liga Indonesia mendatang. Pada musim kompetisi yang lalu, produktivitas golnya dinilai kurang.


Menurut Sudarmaji, Arema akan terus memburu pemain-pemain berkelas untuk bergabung. Mengingat tantangan pada kompetisi mendatang akan jauh lebih betat dan berat sejalan dengan berkembangannya sepak bola menjadi industri.


"Kami akan mencari pemain tim nasional, di samping mempertahankan pemain Arema yang kini masuk tim nasional," katanya.


Sudarmaji belum mau menyebutkan siapa saja pemain tim nasional yang diincar. Namun, seorang ofisial Arema menyebutkan nama striker Persib Bandung Christian Gonzales, dan pemain Sriwijaya FC, Boas Salossa.   


View the original article here

Inilah Nama-nama Pemain Arema

 PT Arema Indonesia di bawah kendali investor baru Iwan Budianto akhirnya mengumumkan nama-nama pemain yang akan memperkuat skuad Arema pada musim kompetisi 2011/2012. Dari 18 pemain yang diumumkan, 14 orang di antaranya merupakan pemain wajah lama.

Nama pemain yang resmi akan memperkuat Arema itu di antaranya adalah kiper Kurnia Meiga, Dian Agus Prasetyo, dan Aji Saka. Lini belakang diisi oleh Purwaka Yudhi, Waluyo, Benny Wahyudi, Zulkifli Syukur, Leonard Tupamahu, dan Farizi.


"Tiga pemain (belakang) masih dirahasiakan. (Mereka) masih terikat kontrak dengan klub sebelumnya sampai akhir bulan ini, makanya kami tak berani sebutkan. Tunggu waktunya saja untuk diumumkan," kata Iwan Budianto dalam umpa pers di Kantor Arema, Jalan Sultan Agung, Kota Malang, Rabu (17/8/2011) petang.


Untuk gelandang posisi, ada nama Ahmad Bustomi, Juan Revi, Dendi Santoso, Arif Suyono, mantan pemain Sriwijaya FC, Sunarto, dan Hendro Siswanto yang pernah membela Persela Lamongan. Tiga pemain lain masih dirahasiakan karena belum putus kontrak dengan klub lama.


Adapun untuk posisi striker, ada Yongki Aribowo, Saktiawan Sinaga, mantan pemain Semen Padang, dan Musyafri. Satu lagi pemain juga dirahasiakan dengan alasan sama.


"Jadi untuk kiper hanya ditambah Dian Agus Prasetyo, mantan kiper Pelita Jaya. Ahmad Kurniawan dan Syaifudin yang ikut memperkuat musim lalu terpaksa tidak kami kontrak," jelas Iwan.


"Untuk posisi Yongki Aribowo dan Musyafri adalah dua striker Arema yang kami pertahankan. Selain itu, manajemen juga memasukkan mantan striker Semen Padang, Saktiawan Sinaga yang sudah bergabung dengan Arema," katanya.


Iwan menambahkan, manajemen Arema akan mengoleksi 25 hingga 26 pemain untuk memperkuat tim berlogo Kepala Singa itu. Iwan juga belum mengumumkan keberadaan pemain asing dalam skuad "Singo Edan" karean manajemen masih menunggu keputusan resmi dari PSSI terkait penggunaan pemain asing.


"Saya sudah berkomunikasi dengan duo Singapura. Katanya mereka siap bergabung lagi dengan Arema. Tapi kami masih menunggu regulasi dulu dari PSSI," ujarnya.


Iwan menambahkan, memburu pemain asing yang berkualitas lebih mudah dibanding mencari pemain lokal berkualitas tinggi. Dengan alasan ini pula manajemen memprioritaskan memburu pemain lokal terlebih dahulu. "Biasanya, bergabungnya pemain asing itu ditentukan oleh pelatih kepala dan, kemungkinan besar, pelatih yang akan kami ambil adalah Robert Alberts," katanya.


Robert semula menolak tawaran tersebut sebelum tanggungan utang Arema sebesar Rp 100 juta dilunasi. Setelah Arema menyelesaikan tunggakan utang kepada Robert itu pada Senin (15/8/2011) lalu, Robert sudah siap melatih Arema.


View the original article here

Persebaya Cholid dan Persebaya 1927 Dilebur

Persebaya Divisi Utama versi Cholid Goromah akhirnya dilebur dengan anggota Liga Primer Indonesia, Persebaya 1927 untuk ikut mendaftar kompetisi level satu Liga Indonesia mendatang.

"Pak Cholid mendapat amanat dari Musyawarah Anggota Luar Biasa (Musanglub) untuk melebur Persebaya Divisi Utama dengan Persebaya 1927," kata Koordinator Humas Persebaya, Ram Surahman, Rabu (17/8) malam.


Peleburan itu bertujuan agar Persebaya kembali utuh dan solid menghadapi kompetisi mend atang yang tentunya lebih berat. Tidak lagi ada Persebaya Divisi Utama dan Persebaya 1927. Sasaran peleburan itu adalah masuk level satu.


Cholid Goromah yang juga Ketua Pengurus Cabang PSSI Surabaya terpilih menjadi Ketua Umum Persebaya Divisi Utama dalam Musanglub, pekan lalu, menggantikan Wishnu Wardhana yang dilengserkan. Namun Wishnu menolak dilengserkan karena Musa nglub dia nilai cacat hukum.


Menurut R am Surahman, peleburan nanti di bawah bendera PT Persebaya Indonesia yang selama ini mengelola Persebaya 1927. Saham 30 klub anggota Persebaya di PT Persebaya Indonesia diwadahi dalam koperasi.


Selanjutnya PT Persebaya ini yang memiliki hak komersial Persebaya untuk ikut kompetisi, tegasnya.


Dikatakan, PT Persebaya Indonesia ini merupakan bentuk legal dari Persebaya saat ikut Indonesia Super Liga (ISL) pada tahun 2009 lalu. Hanya saja dipaksa bercerai oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid pada saat ISL 2010. "Nurdin tanpa prosedur mengangkat Wishnu Wardhana dengan selembar surat. Sedang PT Persebaya Indonesia tetap eksis melalui LPI," kata Ram.


View the original article here