Jumat, 14 Oktober 2011

Hak Siar Liga Dipegang MNC Grup

Kemelut pemegang hak siar pertandingan sepak bola Liga Primer Indonesia mulai terjawab. Jaringan media MNC Group mendapat hak penuh untuk menyiarkan secara eksklusif pertandingan-pertandingan liga tersebut.


"Siang tadi, kami sudah mendapat surat dari pengelola liga bahwa MNC Group akan menyiarkan secara eksklusif pertandingan di liga ini. Kami tidak punya kuasa untuk menolak atau menerima putusan tersebut," kata Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persib Risha Adi Widjaya, di Kantor PT Persib Bandung Bermartabat, Bandung, Jumat (14/10/2011).


Risha mengaku belum bisa menerangkan apa keuntungan atau kerugian dengan peralihan pemegang hak siar tersebut. Namun, setidaknya  pihaknya bisa menyampaikan kepada pengelola Stadion Si Jalak Harupat, kandang Persib, demi kelancaran penyiaran pertandingan.


"Kami belum tahu besarnya royalti untuk klub dari penyiaran tersebut. Surat dari pengelola tentang hal itu hanya bersifat pemberitahuan saja," lanjut Risha. Persib dijadwalkan akan membuka Liga Primer Indonesia melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (15/10/2011) pukul 15.30.


Panitia menyediakan tiket sebanyak 26.000 lembar, dan sebagian besar sudah habis dipesan sejak Kamis kemarin. Namun, menyusul perpecahan kubu klub peserta liga membuat kepastian laga itu seakan mengambang.


Meskipun demikian, Persib dan Semen Padang sudah menyatakan kesiapan untuk menjalani laga itu. Panpel Persib pun mengaku persiapan untuk laga pembuka besok sudah nyaris matang. "Jadi atau tidak pertandingan besok, yang penting kami sudah siap," ujar Risha.


View the original article here

Biarkan Kompetisi Kembar

Mantan Manajer Arema Malang Ovan Tobing mengatakan, biarkan saja berlangsung kompetisi kembar Liga Indonesia 2011-2012. Bagaimana hasilnya, biar masyarakat bola sendiri yang melakukan verifikasi alamiah.

"Kan sudah ada presedennya kompetisi kembar, yaitu adanya Indonesia Super Liga (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI) tahun 2010-2011 lalu. Kalau sekarang muncul lagi, tidak apa-apa. Biar saja," katanya di Malang, Jumat (14/10/2011).


Kompetisi level satu Liga Indonesia tahun 2011-2012 ini terancam pecah. Sebanyak 14 klub akan menggelar kompetisi sendiri di bawah PT Liga Indonesia, sedangkan 10 klub ikut kompetisi yang digelar PSSI di bawah PT Liga Prima Indonesia.


Menurut Ovan, masalah kompetisi ini benar-benar karut-marut. Pelbagai masalah bertumpukan dan saling silang. Kalau 14 klub keluar, pasti dipicu kekecewaan pada mereka. Untuk itu, daripada geger terus, lebih baik biarkan ada kompetisi kembar.


"Biarkan publik bola yang menentukan mana yang mereka tonton. Akan terlihat versi yang lebih baik. Sekaligus hal itu sebagai verifikasi faktual oleh masyarakat bola. Percuma lolos verifikasi dokumenter, tetapi tidak lolos verfikasi faktual masyarakat. Ujung-ujungnya yang tidak laku biar kukut secara alami," tegasnya.


View the original article here

Arema Rendra Dukung 14 Klub

MALANG, KOMPAS.com - Arema versi Rendra Kresna mendukung sepenuhnya sikap Kelompok 14 yang menolak bergabung dalam kompetisi level satu Indonesia Premiere League (IPL).


Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan sepak bola nasional agar tidak melakukan pelanggaran secara sengaja dan terus menerus terhadap statuta PSSI yang nantinya berdampak pada keberlangsungan sepak bola nasional.


Demikian pernyataan Rudi Widodo, Direktur PT Arema Indonesia didampingi Media Officer Arema Sudarmaji, Jumat (14/10/2011).


Arema terbelah menjadi dua. Yaitu Arema versi Rendra Kresna, dan Arema versi M Nur yang diakomodasi PSSI untuk ikut kompetisi IPL mendatang. Rendra kini masih melakukan upaya hukum melalui Komite Eksekutif PSSI.


Menurut Rudi, PT Arema Indonesia mendukung digelarnya Kompetisi ISL (Indonesia Super League) di bawah pengelolaan PT Liga Indonesia, serta mendukung pembagian sahan 99 persen unt uk klub dan 1 persen untuk PSSI. Keputusan itu selain diputuskan dalam Kongres Bali , juga dianggap dapat membantu klub dalam melakukan pengembangan dan pembinaan sepak bola agar jauh lebih baik.


PT Arema Indonesia tidak bertanggung jawab atas keputusan beberapa pihak yang mengatasnamakan representasi PT Arema Indonesia dalam forum Manager Meeting yang digelar 13-14 Oktober 2011 di Jakarta yang menyatakan mendukung IPL bersama 10 klub lainnya.


Keputusan mengikuti IPL bersama Kelompok 10, adalah Keputusan yang dikeluarkan pihak yang mengatasnamakan Arema di bawah naung an M. Nur, tegasnya.


Mengajak Aremania (pendukung Arema) untuk mendukung setiap langkah semua pihak insan sepak bola untuk memajukan sepak bola Indonesia, dengan tetap menghormati dan menjalankan aturan yang telah diatur dalam statuta PSSI, serta instrumen hukum yang diatur dalam ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.


View the original article here

Kubu 14 Klub Mundur dari Kompetisi PSSI

Juru bicara kubu 14 klub, Harbiansyah Hanafiah, menegaskan tidak akan mengikuti kompetisi yang akan digelar pada 15 Oktober mendatang. Pasalnya, penyelenggaraan kompetisi tersebut dinilai telah melanggar statuta PSSI.


Harbiansyah menjelaskan, PSSI telah melanggar statuta dengan memaksakan peserta kompetisi menjadi 24 klub. Seperti yang diketahui, enam klub dari 24 peserta kompetisi seperti PSMS Medan, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Persibo Bojonegoro, Bontang FC, dan Persema Malang dipaksakan masuk ke dalam kompetisi level tertinggi dengan masing-masing alasan berbeda.


"Kami akan menjalankan kompetisi dengan 18 klub karena itu sesuai statuta. Kalau kami ikut melanggar statuta, apa kata dunia?" jelas Harbiansyah kepada wartawan di Hotel Ambara, Kamis (13/10/2011) malam.


Selain itu, Harbiasyah yang juga sebagai Presiden Direktur Persisam Samarinda itu, menilai, kompetisi sangat tidak mungkin digelar pada 15 Oktober karena pengesahan pemain lokal dan asing belum dilakukan serta jadwal kompetisi yang kacau balau.


"Kalau kita jalankan 1 November tidak mungkin karena pengesahan pemain belum. Pengesahan pemain asing saja belum. Kita minta maksimal 18 klub. Kita mengacu pada statuta," beber Harbiansyah.


Harbiansyah menegaskan, pihaknya akan tetap mempertahankan PT Liga Indonesia sebagai pengelola kompetisi. PT Liga Prima Sportindo yang dibentuk oleh PSSI sebagai pengelola kompetisi dinilai Harbiansyah tidak kredibel karena tidak sesuai dengan amanat Kongres PSSI II di Bali yang digelar pada Januari lalu.


"Rencananya kami akan menggelar kompetisi per 1 Desember. Ini bukan tandingan. Kita ingin menegakkan aturan," tegas Harbiansyah.


View the original article here

Timnas U-23 Taklukkan Persikabo 2-0

JAKARTA, KOMPAS.com — Timnas U-23 menang 2-0 atas Persikabo Bogor dalam laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (13/10/2011). Keunggulan 1-0 di babak pertama lewat Okto Maniani berhasil diperkuat dengan gol Johan Juansyah melalui tendangan penalti pada menit ke-84.

Hukuman tendangan 11 meter itu diberikan setelah pemain Persikabo melanggar Ferdinan Sinaga di dalam kotak terlarang. Wasit pun kontan meniupkan peluitnya dan memberi kesempatan emas itu kepada Timnas U-23. Johan pun berhasil menyarangkan gol di gawang Agus Rohman.

Ritme permainan awal di babak kedua tampak lesu. Namun, setelah pergantian beberapa pemain dari kedua belah pihak dilakukan, permainan kembali dinamis. Salah satunya ketika pelatih Timnas U-23 Rahmad Darmawan mengganti Titus Bonai dengan Lucas Mandowen dan Patrick Wanggai dengan Ferdinand Sinaga.

Kesempatan emas untuk Timnas U-23 pun berhasil diciptakan, tetapi gagal diselesaikan dengan baik. Pada menit ke-68, Abdulrahman menyundul bola, tetapi melebar keluar gawang. Pada menit ke-78, Ramdhani Lestaluhu juga gagal menyepakkan bola setelah berhasil menggiring bola hingga ke depan gawang. Penyerang Ferdinand Sinaga juga gagal menyelesaikan kesempatan emas di depan gawang Persikabo pada menit ke-90 karena sontekan kakinya membentur tiang gawang lawan.

Sementara itu, Persikabo memiliki kesempatan emas membobol gawang Timnas U-23 pada menit ke-81 melalui sundulan. Namun, kiper Andritany Adyaksa berhasil menghalaunya.


View the original article here