Selasa, 04 Oktober 2011

Persisam Boyong Yongki Aribowo

Persisam Samarinda terus menambah kekuatan timnya jelang bergulirnya kompetisi pada musim ini. Setelah sukses mendatangkan Cristian “El Loco” Gonzales serta Eka Ramdani, "Pesut Mahakam" berhasil memboyong Yongki Aribowo dari Arema Indonesia.
Seperti yang dilansir dari situs resmi klub, Yongki berlabuh ke Persisam setelah terjadi kesepakatan antara Presiden Direktur PT Putra Samarinda Indonesia, H Harbiansyah Hanafiah dengan Iwan Budianto. Meski bukan agen pemain bersangkutan, tetapi kedekatan Yongki dan Iwan sudah bukan rahasia umum lagi. Selain itu, seiring gagalnya kubu Iwan Budianto menguasai Arema Indonesia membuat Yongki ingin mencari klub baru.
“Yongki akhirnya memilih Persisam Putra sebagai klub barunya. Saya sudah bicara dengan Iwan Budianto malam ini (Senin, 3 Oktober 2011) dan Iwan menyatakan tak masalah kalau Yongki bergabung dengan kami. Artinya, kekuatan lini depan semakin bagus dengan adanya Yongki,” jelas Harbiansyah.
Saat ini Yongki masih berada di Jakarta untuk menjalani pemusatan latihan bersama timnas Indonesia jelang Pra Piala Dunia menghadapi Qatar pada 11 Oktober nanti.  Sementara dua pemain Persisam Putra lainnya, Cristian Gonzales dan M Roby, juga sudah bergabung sejak 1 Oktober lalu.
“Nanti setelah Indonesia menghadapi Qatar, Yongki langsung bergabung dengan pemain lainnya. Ia bakal datang bersama Roby dan Gonzales,” tambah Harbiansyah.
Jika Persisam Putra sudah menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta, maka Yongki yang musim lalu mengemas 5 gol dari 14 laga bersama Arema Indonesia tersebut, langsung datang ke Samarinda. “Tapi kalau TC di Yogja masih agak lama, maka ia langsung kami arahkan ke Yogja saja,” terangnya.
Saat ini, Harbiansyah langsung meminta kepada pengurus lainnya agar meminta bio data Yongki. Hal itu sangat dibutuhkan untuk data manajemen sekaligus sebagai bahan untuk kontrak. Disinggung mengenai berapa kisaran kontrak pemain kelahiran Tulungagung, 23 November 1989 tersebut, Harbiansyah tak mau membicarakannya.
“Yang jelas harganya sesuai dengan kemampuannya. Kita harus tahu bagaimana menghargai prestasi pemain, apalagi yang berstatus pemain nasional. Yang jelas kami sudah sepakat soal harga dan pemain bersangkutan sudah resmi milik Persisam Putra,” tegasnya.
View the original article here

The Jak Tuntut PSSI Bijak


Sekitar 100 orang yang menggunakan atribut dan mengaku suporter The Jakmania berdemonstrasi di depan kantor PSSI, Senin (3/10/2011).


Sekitar 100 orang yang menggunakan atribut dan mengaku suporter The Jakmania mendatangi kantor PSSI, Senin (3/10/2011). Mereka mengungkapkan aspirasi mereka menuntut PSSI berlaku adil terhadap dualisme Persija Jakarta.


Seperti diketahui, hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Jumat (30/9/11), memutuskan PT Persija Jaya versi Hadi Basalamah sebagai pengurus sah dari "Macan Kemayoran". Alasannya, PT Persija Jaya merupakan gabungan antara kubu Hadi dengan kubu Bambang Sucipto.


Padahal, berdasarkan keputusan kongres Persija, PT Persija Jaya Jakarta versi Ferry Paulus sebagai pengurus sah dari Persija. The Jak pun lebih mengakui kepengurusan Persija versi Ferry Paulus. Hingga saast ini, pihak PSSI belum menerima perwakilan The Jak untuk diajak bicara.


View the original article here

Wishnu Terima Opsi PSSI

Kubu Wishnu Wardhana menerima opsi PSSI dalam penyelesaian dualisme di Persebaya Surabaya. Opsi itu dinilai sebagai penyelesaian terbaik sehingga Persebaya bisa utuh dan ikut kompetisi level satu Indonesia Super Liga mendatang.


Sikap kubu Wishnu itu disampaikan Wastomi Suhari, Sekretaris Umum Persebaya versi Wishnu Wardhana, Minggu (2/10/2011) di Surabaya, Jawa Timur.


Komite Eksekutif PSSI memutuskan bahwa Persebaya Surabaya harus membentuk perseroan terbatas (PT) baru dalam waktu 30 hari terhitung mulai Sabtu (1/10/2011).


Komposisi kepemilihan saham pada PT baru tersebut adalah 40 persen dimiliki klub-klub pemilik Persebaya, 30 persen PT Persebaya Indonesia atau dikenal dengan kubu Persebaya Cholid Goromah, dan 30 persen PT Mitra Muda Inti Berlian atau kubu Persebaya Wishnu. Sambil menunggu PT baru terbentuk, utuk sementara pengelolaan Persebaya ada di tangan PT Persebaya Indonesia.


Menurut Wastomi, pihaknya bisa menerima keputusan PSSI tersebut. Hanya masalahnya, bagaimana jika dalam tenggat waktu 30 hari PT baru tidak terbentuk padahal Persebaya sudah ikut kompetisi. Jika Persebaya dicoret di tengah jalan, akan bisa mengganggu kompetisi secara keseluruhan. Sementara kalau dibiarkan jalan terus, jelas menyalahi keputusan PSSI.


Untuk itu Wastomi melihat ada peluang kubu Cholid memain-mainkan opsi PSSI ini. "Sejak awal saya curiga Cholid sebenarnya tidak mau dengan keputusan PSSI itu. Dia akan memanfaatkan hak kelola itu untuk menguasai Persebaya terus menerus," kata Wastomi.


Konflik yang melanda Persebaya ini sebagai buntut dari Musyawarah Anggota Luar Biasa (Musanglub) tanggal 10 Agustus yang diikuti 29 dari 30 klub pemilik Persebaya. Mereka sepakat melengserkan Wishnu Wardhana dari kursi ketua umum, dan memilih Cholid Goromah yang juga Ketua Pengurus Kota PSSI Surabaya. Wishnu menolak hasil Musanglub karena dianggap cacat hukum.


View the original article here

Teratur di Usia Dini, Timnas Pasti Tangguh


Pemain Sekolah Sepak Bola (SSB) Hasanuddin, Makassar, Fathur Rachman (tengah), meluapkan kegembiraan setelah mencetak gol ke gawang SSB Putra Banna, Aceh, di final Aqua-Danone Nations Cup 2011 di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Minggu (17/7). SSB Hasanuddin, Makassar, juara setelah menang 1-0.


Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng mengatakan para pemangku kepentingan sepak bola Indonesia, terutama PSSI,  harus jeli melihat hubungan antara keberadaan SSB di seluruh nusantara dan peluang untuk membentuk Tim Nasional Indonesia yang kuat. Menurutnya, pembinaan yang berkelanjutan sejak usia dini menjadi kuncinya.


"Timnas yang tangguh bisa kita bentuk kalau kita punya fondasi yang dalam di pembinaan usia dini yang teratur. Enggak mungkin kalau enggak teratur. Kalau diasah tak akan tumbang. Selamat. Harapan kita di 2020 ada (dari anak-anak ini) yang ikut pemain Timnas," katanya  ketika melepas tim juara nasional di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senin (3/10/2011).


Andi mengharapkan bahwa PSSI bisa terus memberikan perhatian khusus pada pembinaan usia dini. Pembinaan yang berjenjang dan teratur diharapkan bisa mewujudkan sebuah Timnas yang tangguh. Menurutnya pula, keberadaan kompetisi-kompetisi yang digelar oleh sejumlah perusahaan dapat menjadi ajang untuk melihat kemampuan bibit-bibit baru. Salah satunya, Danone Nations Cup yang digelar setiap tahun.


Direktur Teknis Persitara Jakarta Zaenal Abidin dipercaya untuk melatih tim juara nasional AQUA-DNC 2011 yang akan mewakili Indonesia di Final Dunia DNC 2011 di Madrid Spanyol, 6-9 Oktober mendatang. Dari pengalamannya melatih tim juara, SSB Hasanuddin, Zaenal berharap anak-anak ini bisa menjadi tulang punggung tim nasional Indonesia untuk berlaga di kompetisi-kompetisi internasional, terutama Piala Dunia.


"Saya melatih mereka dengan kegembiraan. Ini penting, terutama untuk perkiraan saya piala dunia mereka sesungguhnya ada di 2020. Saya harap di antara mereka ada yang bermain untuk Timnas di 2020," ungkapnya.


Untuk mencapainya, Zaenal mengaku menerapkan latihan fisik Dan mental secara intensif bagi mereka di Makassar. Namun, lanjutnya, yang terpenting adalah melatih mereka sesuai dengan karakteristik anak-anak, bermain dan bergembira.


"Kami melatih mereka sesuai karakteristik anak-anak bahwa mereka harus bermain dengan gembira dan ceria meski kita tetap targetkan dapat empat besar di kompetisi Danone, tapi jangan biarkan kegembiraan mereka hilang," tandasnya.


View the original article here

PSSI: Cari Bibit Muda, Masalahnya Dana


RODERICK ADRIAN MOZESWakil Ketua Umum PSSI, Farid Rahman.


Wakil Ketua PSSI Farid Rahman mengakui bahwa tantangan utama untuk keliling nusantara dan menjaring bibit-bibit muda dari seluruh daerah adalah uang. Menurutnya, keterbatasan dana membuat ruang gerak PSSI menjadi terbatas.


"Pada akhirnya tantangannya uang karena kan untuk travel, untuk berpindah mengikuti kejuaraan," ungkapnya usai turut melepas SSB Hasanuddin untuk berangkat ke Spanyol di kantor Kemenpora, Senin (3/10/2011).


Oleh karena itu, lanjutnya, PSSI sedang berupata untuk mengimbau sejumlah perusahaan untuk bekerja sama dalam pengembangan sepak bola, baik melalui kompetisi-kompetisi maupun pembinaan. Dengan demikian, bakat-bakat potensial dari daerah yang jauh bisa terpantau dengan segera.


"Karena kalau dilihat dalam Liga Pendidikan Indonesia kemarin bisa dibilang banyak pemenangnya dari timur Indonesia, juga ada dari Aceh, lalu Ternate. Danone Nations Cup 2011 ini juga finalnya kan dari Aceh dan Makassar," tambahnya.


Meski uang menjadi tantangan, Farid juga mengatakan PSSI sedang menyusun program untuk menghidupkan kompetisi atau festival sepak bola usia dini mulai tahun depan di U-10.


"Nanti kita turun lagi dan memang kita sedang bicara dnegan banyak perusahaan," tandasnya.


View the original article here

PSSI Siap Panggil Duo Persipura


Boaz Salossa menggring bola dibayang-bayangi pemain Bahrain, Mohamad Hosain (kiri), dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014, di Gelora Bung Karno, Selasa (6/9/2011).


Penanggung jawab tim nasional Indonesia, Bernard Limbong, akan segera memanggil duo Persipura Jayapura, Boaz Solossa dan Ricardo Salampesy. Kedua pemain ini akan dipanggil terkait ketidakhadiran mereka dalam pemusatan latihan timnas jelang laga Pra Piala Dunia 2014 melawan Qatar, 11 Oktober nanti.


Menurut penuturan Ketua Komite Timnas, Bob Hippy, sebelumnya, kedua pemain ini sudah meminta izin karena kelelahan seusai membela klubnya di ajang Piala AFC melawan Arbil, beberapa waktu lalu. Meski demikian, Limbong tetap akan melakukan penyelidikan mengenai alasan mereka.


"Yang bersangkutan akan kami panggil dulu dan minta alasan yang jelas. Kami akan selidiki dulu benar atau tidak mereka kelelahan. Kalau kelelahan kan itu relatif," ujar Limbong ketika dihubungi wartawan, Senin (3/10/2011).


"Makanya kami akan selidiki dulu, yang bersangkutan kami panggil dan kami minta konfirmasi. Setelahnya, baru diputuskan hukuman apa yang pantas," sambungnya.


Beredar isu, hukuman yang kemungkinan akan diterima keduanya adalah denda Rp 100 juta. Saat dimintai konfirmasi soal ini, Limbong menjawab, "Itu normanya, tetapi tidak seseram itu."


Limbong kemudian menambahkan, waktu pemanggilan keduanya masih belum pasti. "Sesegera mungkin, setelah saya di Jakarta. Sekarang saya berada di luar kota," ia mengakhiri. 


View the original article here

Pemain Persebaya Bingung

Pemain Persebaya Divisi Utama bingung karena tidak jelasnya masa depan mereka. PT Persebaya Indonesia sebagai pengelola sementara Persebaya dinilai tidak mengakomodasi kepentingan mereka dan hanya mengakomodasi mantan pemain Persebaya 1927 yang ikut kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).


Beberapa pemain mengatakan, Senin (3/10/2011), selama ini mereka setia dengan Persebaya Divisi Utama atau yang dikenal dengan Persebaya versi Wishnu Wardhana. Mereka dijanjikan manajemen untuk tetap bergabung saat Persebaya ikut kompetisi level satu Indonesia Super Liga (ISL) yang akan digulirkan mulai 15 Oktober mendatang.


Dalam waktu yang sudah mendesak, sangat sulit bagi mereka untuk mendapatkan klub. Apalagi prestasi mereka saat kompetisi Divisi Utama juga tidak bagus walau sebenarnya penampilan buruk mereka karena gaji tidak dibayar beberapa bulan.


Seorang pemain senior mengatakan, sudah bertemu manajemen. Selalu diminta untuk tetap setia karena pasti akan masuk skuad Persebaya ISL. Tetapi ternyata yang direkrut hanya pemain Persebaya 1927.


Komite Eksekutif PSSI memutuskan bahwa Persebaya Surabaya harus membentuk perseroan terbatas (PT) baru dalam waktu 30 hari terhitung mulai Sabtu (1/10). Komposisi kepemilihan saham pada PT baru tersebut adalah 40 persen dimiliki klub-klub pemilik Persebaya, 30 persen PT Persebaya Indonesia atau dikenal dengan kubu Persebaya Cholid Goromah, dan 30 persen PT Mitra Muda Inti Berlian atau kubu Persebaya Wishnu.


Sambil menunggu PT baru terbentuk, untuk sementara pengelolaan Persebaya ada di tangan PT Persebaya Indonesia. Sebagai pihak yang dipercaya mengelola, ternyata Persebaya Cholid hanya merekrut pemain Persebaya 1927 dengan alasan sudah padu. 


View the original article here

Pemain Arema Bingung

Pemain Arema Malang bingung karena tidak jelas masa depan mereka setelah PSSI memutuskan mengakomodasi Arema versi M Nur untuk kompetisi level satu Indonesia Super Liga (ISL) mendatang. Padahal mereka sudah terlanjur kontrak dengan Arema versi Rendra Kresna.


Beberapa pemain mengatakan, sebagian pemain memang sudah ditransfer ke klub lain yang berada di bawah naungan Group Bakrie seperti Deltras Sidoarjo, Pelita Jaya. Namun sebagian lagi masih belum jelas. Terutama pemain yang belum punya nama. Adapun pemain yang bergabung di Timnas Pra Piala Dunia maupun Timnas SEA Games pasti bakal diburu klub lain.


"Saya memilih dikontrak Arema Rendra karena saat itu saya optimistis bakal lolos. Apalagi ketika gaji kami tidak dibayar tiga bulan, yang menyelesaikan Pak Rendra. Sekarang nasib saya tidak jelas," kata seorang pemain yang enggan disebut namanya, Minggu (2/10/2011) di Malang, Jawa Timur.


PSSI memang mengakomodasi Arema kubu M Nur untuk masuk kompetisi level satu Indonesia Super Liga. Keputusan ini bukan hanya diprotes kubu Rendra, tetapi juga Aremania, julukan bagi suporter Arema.


View the original article here