Kamis, 17 November 2011

Konflik Arema Tambah Ruwet

Konflik yang melanda Arema tambah ruwet. Belum lagi perseteruan kubu Presiden Klub Rendra Kresna dengan Ketua Yayasan Arema M Nur ada titik terang, kini muncul Lucky Acub Zainal, pendiri Arema.


"Kami tidak mau energi kami habis mengurusi konflik di tubuh yayasan, termasuk munculnya Sam Ikul (panggilan Lucy). Bagi manajemen yang penting sekarang ini bagaimana Arema bisa lolos penilaian PSSI untuk bisa lolos ke level satu Liga Indonesia mendatang. Kami harus berpacu dengan waktu,: kata Media Officer Arema, Sudarmaji, Selasa (16/8/2011) malam.


Arema memang harus berpacu dengan waktu. Batas pendaftaran ikut kompetisi Liga Indonesia di-dead line oleh PSSI tanggal 22 Agustus 2011. Hasilnya assesment PSSI terhadap klub yang mendaftar akan diumumkan tiga hari kemudian.


Lucky muncul pada saat asistensi dengan PSSI, Senin (15/8/2011). Dengan tegas Lucky mengatakan bahwa dia adalah pimilik sah klub Arema. Arema ya hanya satu, kami ini pemiliknya, kata Ikul.


Ikul memang salah satu pendiri Arema bersama ayahnya, Acub Zainal, sejumlah wartawan seperti Heroeyogi Santoso, Agus Purbianto , Wiharjono, Bambang Edy Santoso, juga tokoh bola seperti Ovan Tobing, Uleke. Namun Lucky sudah pernah menjual Arema ke PT Bentoel beberapa tahun lalu.


Oleh karena itu, kemunculan Ikul ini mengangetkan banyak pihak, termasuk Aremania. Menimbulkan spekulasi bahwa ada orang di belakangnya. Spekulasi itu ditujukan kepada Andi Darussalam Tabussala yang akrab dipanggil ADT. Hal itu dilihat dari adanya orang PT Lapindo Brantas di samping Ikul.


ADT mempunyai hubungan historis dengan Ikul. Saat Acub Zainal menjadi Administratur Galatama, ADT menjadi sekretaris jenderalnya. Selain itu, ADT tidak legawa posisinya direbut Iwan Budianto yang dipilih menjadi representasi Grup Bakrie sebagai investor Arema. 


View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar